Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas One Way Nasional Antisipasi Lonjakan Kendaraan Mudik Lebaran 2025

Rekayasa Lalu Lintas One Way Nasional Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025

Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) telah menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama periode mudik Lebaran 2025. Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menegaskan kesiapan institusi dalam memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk survei, mitigasi risiko, serta koordinasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menghadapi peningkatan volume kendaraan yang signifikan selama periode tersebut.

Sebagai bagian dari strategi mitigasi kemacetan, Korlantas Polri akan memberlakukan rekayasa lalu lintas secara situasional dan adaptif. Penerapan sistem contraflow dan one way akan menjadi instrumen utama dalam mengelola kepadatan lalu lintas. Penentuan strategi tersebut didasarkan pada data real-time mengenai volume kendaraan yang melintasi ruas jalan tol. Ambang batas penerapan contraflow ditetapkan pada 5.000 hingga 6.000 kendaraan per jam di ruas jalan tol KM 70 hingga KM 414. Sementara itu, jika volume kendaraan mencapai 8.000 kendaraan per jam atau mendekati angka tersebut, maka sistem one way akan diberlakukan secara nasional.

Strategi One Way Nasional Non-Stop

Salah satu langkah krusial yang disiapkan Korlantas Polri adalah penerapan one way nasional yang direncanakan akan dimulai pada H-3 Lebaran. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, one way nasional tahun ini akan diterapkan secara non-stop, tanpa jeda waktu, untuk memastikan kelancaran arus kendaraan di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Keputusan ini diambil berdasarkan analisis menyeluruh dan evaluasi atas pelaksanaan rekayasa lalu lintas pada periode mudik Lebaran tahun sebelumnya. Dengan penerapan one way yang kontinyu, diharapkan arus lalu lintas dapat tetap terjaga dan terhindar dari kemacetan parah meskipun terjadi lonjakan volume kendaraan yang sangat signifikan.

Koordinasi dan Kolaborasi

Irjen Pol. Agus Suryonugroho menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam kesuksesan rencana ini. Kerja sama dengan instansi terkait, seperti Kementerian Perhubungan dan pengelola jalan tol, menjadi kunci dalam memastikan efektivitas rekayasa lalu lintas. Selain itu, peran serta masyarakat juga sangat penting, di antaranya dengan memperhatikan informasi dan imbauan dari pihak kepolisian agar dapat turut serta berkontribusi dalam menciptakan kelancaran arus mudik.

Kesiapan Personel dan Infrastruktur

Selain strategi rekayasa lalu lintas, Polri juga memastikan kesiapan personel dan infrastruktur pendukung di lapangan. Peningkatan jumlah personel di titik-titik rawan kemacetan, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk memantau arus lalu lintas secara real-time, merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap strategi dan rencana yang sudah disusun dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.

  • Kesimpulan: Korlantas Polri telah mempersiapkan strategi yang komprehensif untuk mengatasi potensi kemacetan selama mudik Lebaran 2025, meliputi rekayasa lalu lintas situasional, penerapan one way nasional non-stop, serta koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait. Kesuksesan rencana ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak dan partisipasi aktif masyarakat.