Krisis Energi di Krayan Selatan: Pemadaman Listrik Berulang, Warga Andalkan Penerangan Tradisional
Kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi penyebab utama terganggunya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Akibatnya, Kecamatan Krayan Selatan mengalami pemadaman listrik selama tiga hari tiga malam pada pekan lalu. Kondisi ini bukan merupakan kejadian baru, melainkan masalah klasik yang terus menghantui masyarakat Krayan.
Kendala distribusi BBM ini diperparah dengan kondisi jalan yang berlumpur dan sulit dilalui. Kendaraan pengangkut BBM seringkali terjebak, memaksa para sopir untuk bermalam di hutan hingga kendaraan dapat ditarik. Kondisi ini memperpanjang waktu pengiriman BBM yang seharusnya hanya dua hari menjadi tiga hingga empat hari.
Manager PLN Nunukan, menyatakan bahwa PLTD telah kembali beroperasi normal setelah tambahan stok BBM tiba pada 7 Juni 2025. PLN telah menerapkan perencanaan, monitoring dan evaluasi pengiriman BBM. Dengan stok BBM yang ada, PLTD Long Layu dapat beroperasi hingga 13 hari ke depan, dan PLTD Pa’Upan memiliki cadangan untuk 8 hari ke depan. Medan berat dan rusaknya infrastruktur jalan memperpanjang waktu pengiriman. Tiga titik rusak parah ditemukan di jalur antara Lembudud dan Long Layu akibat hujan terus-menerus. Petugas PLN yang bertugas di lapangan harus berjibaku dengan medan berat dan tidur di hutan selama proses distribusi. PLN berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan di Krayan Selatan agar distribusi logistik, termasuk BBM, tidak lagi terganggu.
Camat Krayan Selatan, mengungkapkan bahwa masalah pemadaman listrik sudah lama dirasakan oleh masyarakat. Bahkan pada tahun 2023, listrik hanya menyala selama lima jam sehari. Dalam kondisi pemadaman, warga terpaksa kembali menggunakan getah damar sebagai penerangan, mengingatkan mereka pada masa lalu. Kondisi ini mencerminkan kepasrahan warga terhadap situasi yang seolah tak kunjung membaik.
Berikut adalah tantangan yang dihadapi:
- Infrastruktur jalan yang rusak parah, terutama saat musim hujan.
- Keterbatasan aksesibilitas wilayah.
- Ketergantungan pada pasokan BBM untuk pembangkit listrik.
- Minimnya alternatif sumber energi.
Kondisi ini menuntut adanya solusi komprehensif dan berkelanjutan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Krayan, termasuk perbaikan infrastruktur, diversifikasi sumber energi, dan peningkatan akses terhadap pelayanan dasar.