Aksi Perusakan di Balai Kota Solo: Pria Bersenjata Egrek Diamankan Polisi

Balai Kota Solo dikejutkan dengan aksi perusakan yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata egrek pada Senin (9/6/2025) dini hari. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 05.00 WIB ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, termasuk kendaraan dinas dan bagian gedung perkantoran.

Identitas pelaku diketahui berinisial JUM, seorang warga Joyotakan, Serengan, Solo. Setelah melakukan aksinya, pelaku sempat melarikan diri dan bersembunyi di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Solo. Upaya pengejaran oleh pihak kepolisian akhirnya membuahkan hasil. JUM berhasil diamankan pada pukul 12.45 WIB dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut keterangan Ipda Wagimen, Danru Samapta Polresta Solo, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan atau depresi. Dugaan ini muncul berdasarkan jawaban yang tidak koheren saat diinterogasi sebelum diserahkan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim).

Senjata yang digunakan pelaku dalam aksi perusakan tersebut adalah egrek, sebuah alat yang lazim digunakan untuk memanen buah atau memangkas dahan pohon. Akibat perbuatannya, satu unit mobil dinas dan mobil penerangan milik Balai Kota mengalami kerusakan. Selain itu, kaca di Kantor Staf Sekretariat juga pecah akibat hantaman benda tumpul, diduga paving dan tongkat egrek yang digunakan pelaku.

Kronologi kejadian bermula saat pelaku terlihat oleh petugas Seksi Pembinaan dan Pengamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota Solo. Awalnya, petugas Pamdal mengira JUM adalah petugas kebersihan karena membawa alat menyerupai tongkat. Kecurigaan muncul ketika pelaku mulai bertindak mencurigakan dan kemudian melakukan perusakan terhadap fasilitas publik. Petugas segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengejaran dan penangkapan.

Saat ditemukan di Kantor Disdukcapil, JUM tidak melakukan perlawanan dan petugas berhasil mengamankannya tanpa insiden lebih lanjut. Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian untuk mengungkap motif pelaku dan memastikan kondisi kejiwaannya.