Nadia Tjoa: Refleksi Kepemimpinan Perempuan dalam Dunia Manajemen Pasca-Gelar Magister

Model sekaligus aktivis, Nadia Tjoa, baru saja menorehkan prestasi akademik dengan menyelesaikan program Magister Manajemen di Universitas Mercu Buana. Peraih gelar Miss Face of Humanity 2022 ini lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yakni 3,98.

Di balik pencapaian akademiknya, Nadia Tjoa menunjukkan perhatian yang besar terhadap isu krusial mengenai kepemimpinan perempuan dalam ranah manajemen. Dalam pidatonya yang bertajuk Valedictory Address pada acara wisuda, 2nd Runner-up Miss Universe Indonesia 2024 ini secara lugas mengemukakan pandangannya tentang tantangan yang dihadapi perempuan dalam dunia korporasi.

Nadia menyoroti bagaimana praktik manajemen tradisional seringkali menciptakan hambatan struktural bagi perempuan untuk berkembang dan memimpin secara efektif. Ia mempertanyakan berbagai aspek dalam lingkungan kerja, seperti:

  • Siapa yang benar-benar didengarkan dalam forum diskusi?
  • Bagaimana kepercayaan dapat dibangun dan dipertahankan di antara anggota tim?
  • Model kepemimpinan seperti apa yang sebaiknya diterapkan, terutama saat tidak ada pengawasan langsung?

Menurut Nadia, kepemimpinan sejati bukan hanya sekadar penguasaan kompetensi teknis, melainkan juga memerlukan keberanian untuk mengambil sikap moral yang tegas, terutama dalam konteks dunia yang belum sepenuhnya setara gender.

Lebih lanjut, Nadia Tjoa menekankan pentingnya ketahanan organisasi, yang menurutnya tidak akan terwujud tanpa fondasi kepercayaan yang kuat. Ia juga menyinggung peran vital lembaga pendidikan dalam memberdayakan perempuan dan memberikan mereka kesempatan untuk meraih potensi maksimal.

"Saya adalah bukti nyata bahwa ketika institusi pendidikan menaruh kepercayaan pada potensi perempuan, dampak positifnya dapat meluas ke berbagai bidang," ujarnya.

Sebagai penutup, Nadia Tjoa menyatakan komitmennya untuk terus berupaya membuka lebih banyak peluang bagi perempuan agar dapat berkembang dan mencapai kesuksesan dalam karier mereka. Ia ingin memberikan kesempatan yang sama kepada generasi perempuan berikutnya, sebagaimana ia telah menerima kesempatan tersebut.

"Seperti pintu yang telah dibukakan untuk saya, saya juga akan berusaha membuka pintu tersebut selebar mungkin bagi mereka yang datang setelah saya," pungkasnya.