Sengketa Gaya Rambut Berujung Kekerasan: Tukang Cukur di Jakarta Timur Diduga Lukai Pelanggan dengan Gunting
Perselisihan antara tukang cukur dan pelanggan di sebuah pangkas rambut di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, berujung pada insiden kekerasan yang mencoreng citra layanan jasa. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (6/6/2025) dan dipicu oleh ketidakpuasan pelanggan terhadap hasil potongan rambutnya.
Menurut keterangan Beni, seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, keributan bermula dari komplain yang dilayangkan pelanggan dengan nada tinggi. Pelanggan tersebut merasa bahwa hasil cukuran tidak sesuai dengan harapannya. Aksi protes berlanjut dengan pelemparan kain penutup badan ke arah tukang cukur, disertai dengan kata-kata kasar yang memicu emosi.
"Pelanggannya merasa hasil cukuran kurang rapi. Kemudian, kain penutup dilempar ke tukang cukur sambil mengeluarkan kata-kata kasar," ungkap Beni pada Senin (9/6/2025).
Tukang cukur, yang berusaha meredam situasi, meminta pelanggan untuk pergi tanpa perlu membayar biaya jasa. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Pelanggan terus melontarkan ancaman yang semakin memperkeruh suasana.
"Tukang cukur sudah menyuruh pelanggan pergi tanpa membayar, tapi pelanggan terus bersikap provokatif dan bahkan mengancam," lanjut Beni.
Emosi tukang cukur akhirnya mencapai puncaknya. Ia keluar dari tempat kerjanya sambil membawa gunting dan langsung menyerang pelanggan. Akibat serangan tersebut, pelanggan mengalami luka di bagian tangan dan harus dilarikan ke Puskesmas Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan medis.
Video yang merekam insiden tersebut kemudian viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat jelas percekcokan antara tukang cukur dan pelanggan terjadi di depan tempat cukur hingga meluas ke pinggir jalan.
Akun Instagram @info_jaktimbek juga mengunggah video insiden tersebut, menjelaskan bahwa pelanggan melayangkan komplain keras karena merasa hasil cukuran tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dalam unggahan tersebut juga disebutkan bahwa pelanggan sempat mengancam tidak akan membayar jasa cukur.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai apakah kasus ini akan dibawa ke ranah hukum. Namun, insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga emosi dan menjunjung tinggi etika dalam memberikan layanan jasa kepada pelanggan. Kejadian ini juga menyoroti perlunya komunikasi yang baik antara penyedia jasa dan pelanggan untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik yang tidak diinginkan.
Berikut poin-poin penting dalam kronologi kejadian:
- Pelanggan komplain mengenai hasil cukuran yang dianggap tidak rapi.
- Pelanggan melempar kain penutup badan ke arah tukang cukur sambil mengeluarkan kata-kata kasar.
- Tukang cukur meminta pelanggan pergi tanpa membayar.
- Pelanggan terus bersikap provokatif dan mengancam.
- Tukang cukur menyerang pelanggan dengan gunting, menyebabkan luka di bagian tangan.
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik penyedia jasa maupun pelanggan, untuk selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan pengendalian emosi dalam setiap interaksi.