Semangat Berbagi Ilmu, Pensiunan Guru Ini Gelar Kursus Bahasa Jepang dengan Sistem Pembayaran Sukarela

Di tengah tantangan ekonomi pasca-pensiun, Rudy Dermawan, seorang mantan guru Bahasa Jepang berusia 64 tahun, menemukan cara unik untuk tetap produktif dan berbagi ilmunya. Pria yang sebelumnya mengajar di sebuah SMA di Jakarta ini membuka kursus Bahasa Jepang secara daring, dengan sistem pembayaran yang fleksibel, yaitu seikhlasnya.

Inisiatif ini bermula sejak pandemi COVID-19 melanda pada tahun 2020. Saat itu, Rudy yang masih berstatus sebagai guru aktif, mulai mengajar Bahasa Jepang kepada empat orang tetangganya secara daring. Setelah pensiun resmi pada tahun 2021, kebutuhan ekonomi mendorongnya untuk lebih serius mengembangkan kegiatan mengajarnya.

"Awalnya hanya untuk mengisi waktu dan menambah penghasilan karena gaji pensiun belum cair," ujar Rudy.

Dengan semangat berbagi, Rudy memanfaatkan platform media sosial Facebook untuk menawarkan kursus Bahasa Jepang kepada khalayak yang lebih luas. Tak disangka, unggahannya tersebut menjadi viral setelah dibagikan ulang oleh sebuah akun di platform Threads.

Kursus yang ditawarkan mencakup berbagai tingkatan, mulai dari dasar, percakapan, hingga tata bahasa. Rudy menggunakan buku "Minna no Nihongo" sebagai materi pembelajaran utama. Kelas-kelas diadakan melalui platform Zoom, memungkinkan peserta dari berbagai daerah dan bahkan negara untuk bergabung.

Salah satu daya tarik utama dari kursus ini adalah sistem pembayaran yang fleksibel. Rudy tidak mematok tarif tertentu, melainkan menyerahkan sepenuhnya kepada peserta untuk membayar sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan mereka. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya keseriusan dalam belajar.

"Yang penting mereka serius belajar. Saya ikhlas terima. Kalau tidak serius, saya coret," tegasnya.

Saat ini, kursus Bahasa Jepang yang dikelola oleh Rudy telah memiliki sekitar 150 peserta aktif dari berbagai latar belakang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada juga yang berasal dari luar negeri. Rudy juga bersedia membantu peserta yang membutuhkan surat keterangan untuk keperluan beasiswa atau melanjutkan studi ke Jepang, meskipun ia tidak memberikan sertifikat resmi.

Jadwal kursus yang ditawarkan cukup beragam, meliputi:

  • Senin: 10.00 WIB dan 19.00 WIB
  • Selasa: 10.00 WIB dan 16.00 WIB
  • Rabu: 10.00 WIB dan 16.00 WIB
  • Kamis: 10.00 WIB
  • Jumat: 16.00 WIB dan 20.30 WIB
  • Sabtu: 10.00 WIB
  • Minggu: 16.00 WIB dan 20.30 WIB

Kisah Rudy Dermawan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa semangat berbagi ilmu dan kreativitas dapat menjadi solusi di tengah keterbatasan ekonomi.