Krisis Air Bersih Melanda Perumahan Bekasi: Warga Keluhkan Pasokan PDAM Terganggu, Alternatif Air Galon Jadi Andalan

Kondisi memprihatinkan dialami warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI), Sukatani, Kabupaten Bekasi, akibat gangguan distribusi air dari PDAM Tirta Bhagasasi yang telah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Dampaknya, kebutuhan air bersih untuk aktivitas sehari-hari menjadi terhambat, memaksa warga mencari alternatif lain demi memenuhi kebutuhan vital tersebut.

Tidak sedikit warga yang terpaksa mengandalkan air galon sebagai solusi sementara. Penggunaan air galon ini difokuskan untuk kebutuhan mendesak seperti mandi, mencuci pakaian, dan memasak. Rio Harmonis, salah seorang warga BKI, mengungkapkan bahwa kebutuhan air bersih untuk memandikan anak kecil menjadi prioritas utama, sehingga air galon menjadi pilihan yang tak terhindarkan. Dalam sehari, Rio memperkirakan pengeluaran untuk membeli air galon mencapai Rp 60.000, dengan konsumsi sekitar 10 galon.

Selain air galon, beberapa warga berinisiatif untuk meminta air dari tetangga yang memiliki sumur bor. Namun, tindakan ini dirasa kurang nyaman karena ketergantungan pada kebaikan tetangga. Rismala, warga lainnya, bahkan memutuskan untuk mengungsi ke rumah saudaranya di Jakarta selama tiga hari akibat kesulitan mendapatkan air bersih. Ia berharap PDAM Tirta Bhagasasi segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini, mengingat warga tetap membayar tagihan meski pasokan air tidak optimal.

Menanggapi keluhan warga, Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi, Ade Efendi Zarkasih, menjelaskan bahwa gangguan distribusi air disebabkan oleh kebocoran pipa yang berlokasi tidak jauh dari Perumahan BKI. Ia juga menyinggung kerja sama dengan pihak ketiga, PT CPU, dalam pendistribusian air ke perumahan tersebut. Selama kerja sama berlangsung, PDAM menerima banyak keluhan terkait kualitas air dan kelancaran suplai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikelola PT CPU.

Ade berjanji akan segera memanggil PT CPU untuk membahas permasalahan ini dan mengevaluasi nota kesepahaman yang telah terjalin. Sementara itu, petugas lapangan tengah berupaya memperbaiki kebocoran pipa. Sebagai solusi jangka panjang, PDAM Tirta Bhagasasi mempertimbangkan opsi untuk menghubungkan pipa ke saluran milik PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Cikarang Barat, dengan harapan dapat menormalkan kembali distribusi air ke pelanggan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi warga Perumahan BKI yang terdampak krisis air bersih.