Penjualan Minyakita Anjlok di Majene Akibat Isu Penyusutan Isi Kemasan

Penjualan Minyakita Anjlok di Majene Akibat Isu Penyusutan Isi Kemasan

Pasar Sentral Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menjadi saksi bisu dampak isu penyusutan isi kemasan minyak goreng Minyakita. Sejumlah pedagang eceran mengeluhkan penurunan drastis penjualan, hingga mencapai 50 persen dalam tiga hari terakhir. Hal ini dipicu oleh beredarnya informasi mengenai perbedaan volume antara isi kemasan dan takaran yang tertera, yaitu 1 liter. Kondisi ini memaksa pedagang menanggung kerugian akibat stok Minyakita yang telah dibeli dari distributor.

Rosdiana, salah satu pedagang di Pasar Sentral, mengungkapkan kesulitannya. Meskipun harga jual Minyakita yang ditetapkan Rp 15.700 per liter, penurunan penjualan yang signifikan memaksanya tetap menjual stok yang ada untuk meminimalisir kerugian. Ia mengaku tidak pernah melakukan pengukuran langsung untuk memastikan kebenaran informasi penyusutan isi kemasan tersebut. "Saya jual ini yang tersisa supaya tidak rugi," ujarnya, menggambarkan keputusasaan para pedagang yang terdampak isu ini.

Situasi serupa dialami oleh pedagang lainnya, Ira. Ia bahkan telah menghentikan penjualan Minyakita karena keraguan akan kualitas dan volume produk tersebut setelah isu penyusutan beredar. "Antisipasi saja supaya tidak rugi," ungkapnya, menunjukkan sikap preventif para pedagang untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Ketersediaan Minyakita di Pasar Sentral pun kini semakin terbatas, semakin memperkuat dampak negatif dari isu yang beredar.

Dampaknya meluas hingga konsumen. Rahma, seorang pembeli di Majene, mengungkapkan kekecewaannya dan peralihannya ke merek minyak goreng lain. Pengalamannya menemukan perbedaan volume yang signifikan antara yang tertera di kemasan (1 liter) dengan isi sebenarnya yang jauh lebih sedikit (750ml) membuatnya enggan membeli Minyakita lagi. "Daripada rugi, lebih baik sekali beli produk lain saja. Kualitasnya juga bagus dan isi takarannya tetap sama," tegasnya, mewakili sentimen konsumen yang mulai meninggalkan Minyakita.

Kondisi ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh pedagang dan konsumen terkait isu kualitas dan kredibilitas produk Minyakita di Kabupaten Majene. Penurunan penjualan yang signifikan dan peralihan konsumen ke merek lain menuntut perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk produsen, distributor, dan pemerintah, untuk mengatasi isu ini dan mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap produk Minyakita.

  • Beberapa pedagang di Pasar Sentral Majene mengalami penurunan penjualan Minyakita hingga 50%.
  • Penurunan penjualan disebabkan oleh isu penyusutan isi kemasan Minyakita 1 liter.
  • Pedagang menjual Minyakita dengan harga Rp 15.700 per liter.
  • Beberapa pedagang telah berhenti menjual Minyakita karena khawatir akan kerugian.
  • Konsumen beralih ke merek minyak goreng lain karena isu penyusutan isi kemasan dan kualitas.
  • Isu ini menimbulkan kerugian bagi pedagang dan ketidakpercayaan dari konsumen.