Inovasi Teknologi Hijau: Transformasi Gurun Menjadi Lahan Subur Melalui Pendekatan Terpadu

Gurun yang luas dan tandus sering dianggap sebagai lingkungan yang tidak mungkin untuk pertanian dan kehidupan berkelanjutan. Namun, inovasi teknologi hijau membuka jalan baru untuk mengubah lanskap kering ini menjadi lahan subur. China dan Arab Saudi memelopori pendekatan inovatif yang menjanjikan dalam mengatasi tantangan penggurunan dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk ketahanan pangan dan air.

Program Penghijauan Ambisius di China

China telah meluncurkan program penghijauan ambisius bernama Program Hutan Sabuk Penampungan Tiga Utara, atau dikenal juga sebagai Green Great Wall (Tembok Hijau Besar). Program yang dimulai pada tahun 1978 ini bertujuan untuk mengatasi penggurunan dengan menanam pohon secara massal. Fokus utama program ini adalah Gurun Taklimakan, gurun terapung terbesar kedua di dunia yang menimbulkan ancaman signifikan terhadap lingkungan sekitarnya. Sejak program ini diluncurkan, gurun ini secara bertahap dikelilingi sabuk hijau.

Untuk mengatasi tantangan pengendalian penggurunan di tepi Gurun Taklimakan, berbagai daerah di China telah mencoba berbagai langkah inovatif. Salah satunya adalah penggunaan buldoser untuk meratakan tanah, diikuti dengan pemasangan pita irigasi tetes dan penanaman tanaman seperti tamariska. Selain itu, penghalang pasir tegak didirikan untuk mencegah angin dan pasir, serta dikembangkan robot cerdas untuk memindahkan tanaman di padang pasir, menggantikan metode penanaman manual yang kurang efisien.

Kombinasi fotovoltaik dan pertanian juga menawarkan model baru untuk pengendalian dan fiksasi pasir. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan listrik tetapi juga mengurangi kecepatan angin dan mendukung pertumbuhan tanaman yang tahan kekeringan.

Teknologi Terpadu di Arab Saudi

Arab Saudi juga telah mencapai terobosan dalam menanam di gurun dengan mengembangkan teknologi yang mampu menarik uap air dari udara untuk menumbuhkan tanaman sambil menghasilkan listrik. Teknologi ini menggunakan hidrogel penyerap air di bawah panel surya fotovoltaik untuk membantu mendinginkan panel dan meningkatkan efisiensinya.

Sistem ini terdiri dari panel surya fotovoltaik yang ditempatkan di atas lapisan hidrogel, dengan kotak logam besar di bagian atas panel untuk mengembunkan dan menampung air. Desain ini memungkinkan produksi air dari udara menggunakan energi bersih yang sebelumnya terbuang sia-sia, menjadikannya cocok untuk pertanian skala kecil yang terdesentralisasi di daerah terpencil seperti gurun dan pulau-pulau di lautan.

Teknologi terpadu ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan air di lingkungan kering, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap air bersih atau tenaga hijau.