Dedi Mulyadi Gali Motivasi Remaja Depok dalam Program Pembinaan Bela Negara

Di tengah hiruk pikuk lapangan Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, seorang tokoh publik yang dikenal dekat dengan masyarakat, menyempatkan diri berinteraksi dengan para peserta program Pembinaan Karakter dan Bela Negara yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok. Acara pelepasan peserta yang berlangsung pada Senin, 9 Juni 2025 itu menjadi momen penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan karakter positif di kalangan generasi muda.

Mengenakan seragam loreng biru khas program, puluhan remaja berusia 13 hingga 15 tahun berbaris rapi di hadapan Dedi Mulyadi. Dengan senyum ramah, Dedi menghampiri satu per satu peserta, mencoba menggali motivasi mereka mengikuti program yang berlangsung selama 10 hari tersebut. Salah satu momen menarik terjadi ketika Dedi bertanya kepada seorang remaja tentang alasannya mengikuti program pembinaan ini.

"Siap, pernah tawuran," jawab remaja itu dengan lugas.

Jawaban tersebut sontak membuat Dedi Mulyadi tersenyum. Ia pun mendekat dan bertanya lebih lanjut, "Tawurannya di mana, jagoan kita?"

Dengan polos, remaja itu menjawab bahwa ia pernah terlibat tawuran di Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, bersama teman-teman sekolahnya. Ia menambahkan bahwa tawuran tersebut dilakukan antar sekolah dan tidak menggunakan senjata tajam.

"Kamu pakai apa tawurannya?" tanya Dedi lagi.

"Tangan kosong," jawab remaja itu.

Dedi Mulyadi tampak sedikit terkejut mendengar jawaban tersebut. Ia kemudian bertanya, "Terus tawurannya ngapain?"

"Mukul orang," jawab remaja itu singkat.

Remaja itu juga mengakui bahwa sekolahnya memenangkan tawuran tersebut. Namun, ia berjanji kepada Dedi Mulyadi untuk tidak lagi terlibat dalam aksi tawuran setelah mengikuti program pembinaan ini.

Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara yang digagas oleh Pemkot Depok melalui Bakesbangpol ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat nasionalisme. Program ini sejalan dengan visi Dedi Mulyadi sebagai tokoh publik yang peduli terhadap pembentukan karakter generasi muda. Kegiatan yang berlangsung selama sepuluh hari, dari tanggal 31 Mei hingga 9 Juni 2025, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para peserta dan lingkungan sekitarnya.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan fisik dan mental, tetapi juga menjadi wadah bagi para remaja untuk merefleksikan diri, belajar tentang nilai-nilai kebangsaan, dan mengembangkan potensi diri. Diharapkan, setelah mengikuti program ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan positif di lingkungan masing-masing dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.