Remaja Putus Sekolah di Depok Ikuti Program Bela Negara: Harapan Baru di Tengah Keterbatasan Ekonomi

Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok menjadi saksi bisu pertemuan antara seorang remaja perempuan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Senin (9/6/2025). Pertemuan itu mengungkap sebuah kisah tentang perjuangan, harapan, dan kesempatan kedua di tengah kerasnya realita ekonomi.

Remaja tersebut, yang menjadi peserta program Pembinaan Karakter dan Bela Negara, dengan lugas menceritakan alasan di balik keikutsertaannya. "Siap, gara-gara saya malas di rumah," jawabnya singkat, sebuah pengakuan yang jujur atas kebuntuannya. Ia mengaku tidak melakukan aktivitas produktif dan tidak membantu pekerjaan rumah tangga.

Terungkap pula bahwa remaja ini putus sekolah sejak kelas 2 SMP akibat keterbatasan ekonomi keluarga. Di usianya yang hampir menginjak 15 tahun, ia harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Pertanyaan Dedi Mulyadi tentang alasan berhenti sekolah dijawab dengan lirih, "Gara-gara ekonomi."

Gubernur Dedi Mulyadi tampak tersentuh mendengar kisah tersebut. Ia sempat terdiam, menunjukkan empatinya terhadap situasi yang dihadapi sang remaja. Kemudian, dengan nada penuh harapan, ia bertanya, "Mau sekolah lagi, enggak?" Jawaban tegas "Siap, mau!" mencerminkan kerinduan dan semangat untuk kembali menuntut ilmu.

Dedi Mulyadi kemudian berkoordinasi dengan Wali Kota Depok, Supian Suri, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia meminta agar remaja tersebut difasilitasi untuk kembali bersekolah. Dedi Mulyadi memberikan semangat kepada remaja tersebut, menekankan pentingnya semangat, terutama bagi anak perempuan.

Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara ini sendiri merupakan inisiatif Pemerintah Kota Depok melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), bekerja sama dengan TNI. Program ini diikuti oleh remaja berusia 13-15 tahun dan berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 31 Mei hingga 9 Juni 2025. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membentuk generasi muda yang:

  • Berkarakter kuat
  • Berintegritas tinggi
  • Memiliki semangat nasionalisme

Inisiatif ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menekankan pentingnya pembentukan karakter generasi muda.

Kisah remaja ini menjadi cerminan bahwa keterbatasan ekonomi tidak boleh menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih mimpi. Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara diharapkan dapat menjadi wadah bagi para remaja untuk menemukan kembali semangat dan harapan, serta membuka jalan bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.