Polisi Cianjur Dalami Dugaan Salah Tangkap dan Kekerasan Terhadap Pedagang Kopi

Kasus dugaan salah tangkap dan penganiayaan terhadap seorang pedagang biji kopi bernama Nyanyang Suherli (45) asal Desa Jamali, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan. Polres Cianjur bergerak cepat merespons laporan tersebut dengan melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah anggotanya.

Plt Kasi Propam Polres Cianjur, Ipda Benny Sutanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh oknum anggota kepolisian. Saat ini, tujuh personel Polres Cianjur sedang menjalani pemeriksaan terkait insiden yang menimpa Nyanyang Suherli.

"Kami telah memeriksa tujuh orang anggota. Tiga di antaranya diduga terlibat kontak langsung dengan korban saat kejadian," ujar Ipda Benny Sutanto.

Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap anggota yang terbukti melanggar prosedur. Beberapa personel yang diduga terlibat telah ditahan oleh Propam Polres Cianjur untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

"Kami tidak akan menutupi kasus ini. Jika ada anggota yang bertindak di luar prosedur, akan kami tindak tegas," tegas AKBP Rohman Yonky Dilatha.

Kasus ini bermula ketika Nyanyang Suherli diduga menjadi korban salah tangkap dan tindak kekerasan oleh oknum polisi. Akibatnya, ia mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya. Kejadian ini kemudian viral di media sosial setelah Nyanyang mengunggah video yang menceritakan pengalamannya.

Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik tersebut, Nyanyang meminta bantuan kepada berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat, untuk mendapatkan keadilan atas perlakuan yang dialaminya. Polres Cianjur berkomitmen untuk menangani kasus ini secara transparan dan profesional, serta memastikan bahwa setiap anggota yang terbukti bersalah akan mendapatkan sanksi yang sesuai.

Berikut poin-poin penting dari investigasi kasus ini:

  • Pemeriksaan Intensif: Tujuh anggota Polres Cianjur diperiksa terkait dugaan pelanggaran.
  • Penahanan Personel: Beberapa anggota yang diduga terlibat telah ditahan oleh Propam Polres Cianjur.
  • Komitmen Kapolres: Kapolres Cianjur berjanji untuk menindak tegas anggota yang melanggar prosedur.
  • Respon Cepat: Polres Cianjur bergerak cepat merespons laporan dan melakukan investigasi.
  • Transparansi: Polres Cianjur berkomitmen untuk menangani kasus ini secara transparan dan profesional.

Polres Cianjur terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan menjaga citra kepolisian. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh anggota Polres Cianjur untuk selalu bertindak sesuai dengan prosedur dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme.