Haru dan Lega: Orang Tua Lepas Rindu Usai Program Pembinaan Karakter di Depok
Momen pelepasan peserta Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara yang berlangsung di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, pada Senin (9/6/2025) diwarnai suasana haru bercampur lega dari para orang tua.
Setelah sepuluh hari terpisah dari putra-putri mereka yang mengikuti program barak militer, para orang tua akhirnya dapat melepas rindu. Novika (42), salah seorang ibu peserta, mengungkapkan perasaannya setelah penantian panjang. "Alhamdulillah lega sekali. Sepuluh hari tanpa kontak, ini pertama kalinya saya jauh dari anak tanpa komunikasi. Biasanya kalau ada kegiatan pun masih bisa dihubungi," ujarnya.
Kekhawatiran sempat menghantui Novika karena tidak dapat berkomunikasi dengan anaknya selama program berlangsung. Namun, kepercayaan penuh ia berikan kepada para pembina dan lingkungan tempat anaknya ditempa. "Awalnya pasti khawatir, namanya juga orang tua. Tapi kami percaya pada anak dan para pembina. Kami juga saling memberikan dukungan di grup orang tua, jadi lebih tenang meskipun tetap rindu," jelasnya.
Menurut Novika, program ini menjadi pengalaman berharga baginya sebagai orang tua, terutama dalam hal melepas anak untuk sementara waktu. Ia memandang program pembinaan karakter ini sebagai kesempatan emas bagi anaknya untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan baru yang tidak didapatkan di lingkungan rumah.
Keputusan untuk mengikutkan anaknya dalam program ini, ditegaskan Novika, murni atas inisiatif dan kesadaran sendiri, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. "Kami ingin anak mendapatkan pengalaman baru, kapan lagi kan? Tidak semua anak memiliki kesempatan untuk masuk barak dan bertemu orang-orang baru. Kesempatan ini sangat berharga," ungkapnya.
Meilani (42), ibu peserta lainnya, turut berbagi pengalaman emosionalnya. Ia masih teringat jelas momen mengantar anaknya dari Balai Kota Depok hingga akhirnya menaiki truk militer menuju lokasi pelatihan. "Saya menangis. Dari mengantar ke Balai Kota, sampai dia naik truk, saya menangis seharian," kenangnya.
Meilani mengakui bahwa awalnya berat untuk melepas anaknya. Namun, ia melihat adanya perubahan positif pada diri anaknya setelah mengikuti program, terutama dalam hal kemandirian dan kedisiplinan. "Harapannya anak menjadi lebih mandiri. Katanya dia diajarkan mencuci baju, mencuci piring, dan langsung mencuci setelah makan. Ibadahnya juga teratur, lima waktu. Kalau di rumah kan masih 'bentar-bentar' gitu," imbuhnya.
Berikut rincian kegiatan selama program pembinaan karakter:
- Pelatihan Kedisiplinan
- Pembentukan Karakter
- Bela Negara
- Kegiatan Mandiri (mencuci pakaian dan peralatan makan)
- Pembinaan Rohani (ibadah teratur)
Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter dan kemandirian generasi muda.