Beruang Madu Betina di Jambi Jalani Operasi Kritis Akibat Jeratan Pemburu
Tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi baru-baru ini melakukan operasi terhadap seekor beruang madu betina yang mengalami luka serius akibat terjerat perangkap babi hutan. Operasi ini dilakukan sebagai upaya penyelamatan terhadap satwa dilindungi tersebut.
Kepala BKSDA Jambi, Agung Nugroho, menyatakan bahwa operasi tersebut berjalan lancar dan tim dokter telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki kerusakan pada kaki beruang. Selain operasi, beruang tersebut juga menerima terapi cairan dan antibiotik untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Kondisi beruang saat ini menunjukkan tanda-tanda positif menuju pemulihan.
Beruang madu malang ini sebelumnya ditemukan di kawasan Dusun Bukit Paku, Desa Pelayangan, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi. Diduga, beruang tersebut telah terperangkap jerat selama dua hari sebelum akhirnya ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan dari BKSDA Jambi, kepolisian, dan warga setempat.
Kondisi kaki kanan depan beruang tersebut sangat memprihatinkan saat ditemukan. Jeratan kawat yang kuat hampir memutuskan pergelangan kakinya, menyebabkan luka yang sangat dalam dan berpotensi infeksi serius. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati, dimulai dengan pembiusan karena beruang tersebut masih liar dan agresif.
Setelah berhasil dibius, beruang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kandang angkut dan dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif. Beruang madu betina ini diperkirakan berusia tujuh tahun dengan berat antara 60 hingga 70 kilogram. Tim medis akan terus memantau kondisinya dan memberikan perawatan yang diperlukan hingga beruang tersebut pulih sepenuhnya dan dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
Evakuasi beruang dimulai pada Kamis, 5 Juni 2025, sekitar pukul 14.00 WIB, setelah polisi menerima laporan dari masyarakat tentang adanya satwa liar yang terjerat. Tim BKSDA bersama pihak kepolisian lalu menyiapkan peralatan evakuasi, termasuk senjata bius dan peralatan medis. Sekitar pukul 15.00 WIB, tim gabungan tiba di lokasi dan melakukan pembiusan karena kondisi beruang masih liar dan agresif. Setelah sekitar satu jam pembiusan, satwa tersebut berhasil dimasukkan ke kandang angkut dan segera dibawa ke Jambi untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya jerat ilegal bagi satwa liar dan pentingnya upaya konservasi untuk melindungi spesies yang terancam punah seperti beruang madu. BKSDA Jambi mengimbau masyarakat untuk tidak memasang jerat atau melakukan tindakan lain yang dapat membahayakan satwa liar.