Teror Biawak di Madiun: Warga Resah, Damkar Turun Tangan
Warga Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami kejadian tak biasa beberapa hari terakhir. Seekor biawak berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar 60 sentimeter, berulang kali memasuki kamar seorang warga bernama Ordi Tri, menimbulkan keresahan dan ketakutan.
Ordi menuturkan bahwa biawak tersebut telah berkeliaran di dalam kamarnya selama tiga hari terakhir. Upaya penangkapan mandiri yang dilakukannya selalu berujung kegagalan. Merasa khawatir akan keselamatan anggota keluarga lainnya, Ordi memutuskan untuk meminta bantuan profesional dari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Madiun.
"Beberapa hari ini tidak ada yang berani masuk kamar karena ada biawak. Saya sudah coba cari dan usir, tapi selalu gagal," ujar Ordi, mengungkapkan alasannya menghubungi Damkar. Ia khawatir biawak tersebut dapat membahayakan keluarganya jika dibiarkan berkeliaran bebas di dalam rumah.
Merespon laporan dari Ordi, tim Damkar Kabupaten Madiun segera meluncur ke lokasi. Dengan peralatan yang memadai, termasuk sarung tangan khusus, petugas Damkar dengan sigap melakukan penangkapan. Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, biawak berhasil diamankan dan dimasukkan ke dalam karung.
Ismanto, salah seorang petugas Damkar yang terlibat dalam operasi penangkapan, menjelaskan bahwa biawak tersebut sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Namun, hewan ini dapat menggigit jika merasa terancam. Oleh karena itu, penanganan oleh petugas terlatih lebih disarankan untuk menghindari potensi cedera.
"Sebenarnya hewan ini tidak berbahaya untuk warga. Tetapi hewan ini bisa menggigit jika merasa terancam dan melukai orang. Agar aman penangkapannya lebih baik dilaporkan ke petugas profesional untuk mengevakuasinya," jelas Ismanto.
Ismanto juga menambahkan bahwa pada musim penghujan seperti saat ini, laporan mengenai kemunculan biawak di permukiman warga cenderung meningkat. Setelah berhasil ditangkap, biawak tersebut kemudian dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya, seperti hutan, yang jauh dari jangkauan manusia.