Wilmar Padi Perluas Kemitraan Petani, Dorong Swasembada Pangan Nasional
Wilmar Padi Perluas Kemitraan Petani, Dorong Swasembada Pangan Nasional
PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) menegaskan komitmennya dalam mendukung program swasembada pangan nasional melalui perluasan kemitraan dengan petani. Tahun ini, perusahaan menargetkan peningkatan signifikan dalam program Farmer Engagement Program (FEP), dengan rencana kerja sama di lahan seluas 30.000 hektar yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Target ambisius ini didorong oleh keberhasilan program pada tahun sebelumnya yang telah berhasil menjangkau lebih dari 20.000 petani di lahan seluas 20.000 hektar, tersebar di berbagai wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Jawa Timur menjadi wilayah dengan luas lahan kemitraan terbesar, mencapai 14.000 hektar.
Keberhasilan ini tak lepas dari respon positif petani terhadap program FEP. Rice Business Head PT WPI, Saronto, menjelaskan bahwa manfaat nyata yang dirasakan petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Hal ini juga diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian terkait pembelian gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Kemitraan strategis ini menunjukkan komitmen WPI dalam mendukung harga jual yang layak bagi petani dan menjamin keberlanjutan program.
Selain kemitraan langsung dengan petani, WPI juga berperan aktif dalam menunjang ketersediaan pangan nasional melalui dukungan terhadap Bulog. Perusahaan berkontribusi dalam penyediaan beras untuk program public service obligation (PSO), dengan memasok cadangan pangan pemerintah selama periode Februari hingga April 2025. Lebih lanjut, WPI menyediakan fasilitas tolling atau maklon kepada Bulog untuk penggilingan gabah di lima pabrik miliknya, dengan kapasitas pengolahan mencapai 1.000 ton per unit per hari selama musim panen raya. Kemampuan pengolahan yang signifikan ini memastikan efisiensi dalam proses pasca panen dan distribusi beras.
WPI juga berperan aktif dalam optimasi lahan pertanian. Perusahaan telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam program budidaya padi di Nusa Kambangan, Jawa Tengah, yang tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan warga binaan melalui pelatihan keterampilan bertani. Kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Blora dalam penanaman padi seluas 500 hektar dan program tanam bersama TNI-Polri di 30 lokasi di Jawa dan Sumatera, juga merupakan bukti nyata komitmen WPI dalam memaksimalkan potensi lahan pertanian.
Upaya revitalisasi lahan tidur di Sidoarjo, Jawa Timur dan Palembang, Sumatera Selatan juga menjadi fokus WPI. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan yang belum tergarap secara optimal. Selain itu, WPI juga memfasilitasi akses petani terhadap peralatan pertanian melalui kemitraan dengan komunitas peralatan pertanian dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sragen, yang berfokus pada perbaikan infrastruktur irigasi seperti pembuatan tong gantung atau talang air, demi menunjang produktivitas pertanian.
Program-program yang dijalankan WPI menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung swasembada pangan nasional, tidak hanya melalui kemitraan langsung dengan petani, tetapi juga melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, hingga lembaga-lembaga terkait. WPI secara aktif berkontribusi dalam seluruh rantai pasok, dari hulu hingga hilir, memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program swasembada pangan.