Wall Street Bereaksi Variatif di Tengah Optimisme Pembicaraan Dagang AS-China
Bursa saham Amerika Serikat menunjukkan performa yang beragam pada penutupan perdagangan hari Senin, diwarnai dengan harapan terkait kemajuan dalam perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China yang berlangsung di London.
Indeks S&P 500 berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,09 persen, menutup sesi di level 6.005,88. Sementara itu, Nasdaq Composite menguat 0,31 persen, mencapai posisi 19.591,24. Berbeda dengan kedua indeks tersebut, Dow Jones Industrial Average justru mengalami penurunan sebesar 1,11 poin, berakhir pada level 42.761,76.
Perwakilan dari kedua negara, termasuk Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer, bertemu di London untuk membahas isu-isu perdagangan yang krusial. Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Kevin Hassett mengungkapkan bahwa Amerika Serikat sedang berupaya mendapatkan kepastian dari China terkait pemulihan ekspor mineral penting.
"Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk memastikan keseriusan China dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kami berharap, setelah adanya kesepakatan, kontrol ekspor dari AS dapat dilonggarkan, dan pasokan logam tanah jarang dapat kembali mengalir dalam jumlah besar. Selanjutnya, kami dapat melanjutkan negosiasi terkait isu-isu yang lebih kecil," ujar Hassett.
Diskusi lanjutan dijadwalkan pada hari Selasa pagi. Pertemuan di London ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan telepon antara Presiden AS dan Presiden China pada minggu sebelumnya. Bulan lalu, kedua negara sepakat untuk mengurangi tarif secara sementara sambil melanjutkan perundingan perdagangan.
Sektor semikonduktor menunjukkan kinerja yang menggembirakan pada hari Senin. Saham Qualcomm melonjak lebih dari 4 persen setelah mengumumkan akuisisi perusahaan semikonduktor Alphawave senilai 2,4 miliar dollar AS. Selain itu, saham Advanced Micro Devices menguat 4,8 persen dan Texas Instruments naik 3,5 persen, sementara saham Nvidia juga mengalami kenaikan. Saham Alibaba turut mencatatkan kenaikan sebesar 1,8 persen.
Di sisi lain, saham Apple mengalami penurunan sebesar 1,2 persen seiring dengan penyelenggaraan Konferensi Pengembang Seluruh Dunia 2025. Pada konferensi tersebut, perusahaan mengumumkan desain ulang sistem operasi iPhone yang pertama sejak tahun 2013.
Fokus pasar juga tertuju pada data inflasi yang akan dirilis pada minggu ini. Indeks harga konsumen dijadwalkan rilis pada hari Rabu, diikuti oleh indeks harga produsen pada hari Kamis. Para pelaku pasar akan mencermati indikasi mengenai dampak tarif terhadap perekonomian.
Pergerakan pasar pada hari Senin mengikuti tren positif dari minggu sebelumnya, di mana ketiga indeks utama mencatatkan minggu kemenangan kedua berturut-turut. Indeks S&P 500 berhasil menembus level 6.000 pada hari Jumat, pertama kalinya sejak 21 Februari 2025.