Kedekatan Jokowi dengan PSI Dikaitkan dengan Kehadiran Kaesang, PAN Ungkap Faktor Daya Tarik

Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti sinyal kedekatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini muncul setelah Jokowi menyatakan preferensinya untuk bergabung dengan PSI, dibandingkan dengan spekulasi mengenai pencalonannya sebagai ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, berpendapat bahwa kehadiran Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, menjadi faktor penentu dalam preferensi tersebut. Menurutnya, Kaesang memberikan daya tarik magnetis yang lebih kuat bagi Jokowi untuk lebih dekat dengan PSI.

"Di PSI ada Mas Kaesang. Jadi daya magnit dan tarikannya akan lebih besar ke PSI. Satu chemistry dan seperjuangan," ujar Viva Yoga kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa kedekatan emosional dan kesamaan perjuangan antara Jokowi dan PSI, yang diperantarai oleh Kaesang, menjadi alasan utama.

Viva Yoga berharap, jika Jokowi benar-benar bergabung dengan PSI, hal itu akan meningkatkan elektabilitas partai tersebut pada Pemilu 2029. Ia meyakini bahwa kehadiran Jokowi dapat membantu PSI untuk melampaui ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4% dan berhasil menempatkan kadernya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Saat ini, PSI belum berhasil meraih kursi di DPR RI, meskipun memiliki perwakilan di DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

Sebelumnya, Jokowi menanggapi isu pencalonannya sebagai ketua umum PPP dengan menyatakan lebih tertarik untuk bergabung dengan PSI. Ia berpendapat bahwa PPP memiliki banyak calon ketua umum yang lebih baik, memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi yang mumpuni.

Sementara itu, Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha, menegaskan bahwa partainya tidak pernah secara formal melamar Jokowi untuk menjadi ketua umum. Ia menghormati hak politik Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya. Tamliha juga menyatakan bahwa PPP memiliki stok calon ketua umum yang cukup dan masih memiliki waktu untuk menjaring calon-calon potensial.

Berikut point-point penting dalam berita ini:

  • PAN menyoroti kedekatan Jokowi dengan PSI.
  • Kehadiran Kaesang Pangarep dianggap sebagai faktor penentu.
  • PAN berharap kehadiran Jokowi dapat meningkatkan elektabilitas PSI.
  • Jokowi lebih tertarik bergabung dengan PSI daripada menjadi ketua umum PPP.
  • PPP tidak pernah secara formal melamar Jokowi sebagai ketua umum.

Komentar Viva Yoga juga menyinggung tentang pentingnya ambang batas parlemen 4% yang harus dilampaui oleh PSI agar dapat mengirimkan kadernya ke DPR RI. Saat ini, PSI hanya memiliki kursi di tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Kehadiran tokoh sekaliber Jokowi diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi PSI untuk mencapai target tersebut pada Pemilu 2029.