Citarasa Kuliner Malaysia Dikecam Turis Taiwan: Tak Layak Santap!
Perjalanan wisata seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan. Namun, tidak semua orang merasakan hal yang sama. Seorang turis wanita asal Taiwan baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap pengalaman kulinernya selama berlibur di Malaysia.
Kunjungan yang seharusnya diisi dengan eksplorasi budaya dan keindahan negeri jiran, justru diwarnai dengan komentar pedas mengenai cita rasa makanan lokal. Melalui unggahan di akun Facebooknya, turis yang tidak disebutkan namanya ini tanpa ragu menyebut makanan Malaysia tidak enak dan bahkan tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Unggahan ini dengan cepat memicu reaksi beragam dari warganet, khususnya dari Malaysia.
Turis tersebut menjelaskan bahwa ia dan suaminya tiba di Malaysia pada tanggal 30 Mei dan sempat mengunjungi beberapa tempat wisata populer di Kuala Lumpur, seperti Menara Kembar Petronas, Tugu Negara, dan Dataran Merdeka. Mereka juga sempat menikmati tur becak di Melaka. Namun, alih-alih memberikan ulasan positif, ia justru mengungkapkan kelegaannya karena liburannya akan segera berakhir. Ia bahkan menyatakan tidak akan pernah kembali ke Malaysia dan merindukan makanan yang menurutnya "layak untuk manusia".
Kritik pedasnya tidak berhenti di situ. Dalam kolom komentar, ia menambahkan bahwa makanan Malaysia terasa "dicampur aduk dan tidak jelas". Ia juga mengeluhkan rasa asin yang berlebihan pada hidangan seperti bak kut teh. Karena ketidakcocokan dengan cita rasa lokal, turis ini mengaku lebih memilih mengonsumsi camilan selama berada di Malaysia.
Tak hanya makanan, destinasi wisata pun tak luput dari kritiknya. Ia berpendapat bahwa sebagian besar tempat wisata di Malaysia hanyalah monumen peringatan yang menurutnya tidak penting karena ia tidak mengetahui sejarah dan tokoh penting di balik monumen tersebut.
Pernyataan pedas turis Taiwan ini tentu saja menuai kecaman dari warganet Malaysia. Banyak yang merasa tersinggung dengan sikapnya yang dinilai tidak menghargai budaya dan kebiasaan lokal. Mereka berpendapat bahwa meskipun selera makanan setiap orang berbeda, menyampaikan pendapat dengan cara merendahkan seperti itu adalah tindakan yang tidak sopan. Ironisnya, alih-alih meminta maaf, turis tersebut justru menghapus beberapa bagian dari komentarnya di Facebook.
Kasus turis yang mengeluhkan makanan di Malaysia bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, seorang turis asal China juga pernah menyatakan kekecewaannya terhadap porsi dan kemasan makanan di Malaysia. Peristiwa ini menjadi pengingat penting tentang perlunya menghormati perbedaan budaya dan selera, serta menyampaikan pendapat dengan cara yang lebih bijak dan santun.