Tangki Air Raksasa di Depok Miring, Warga Tolak dan Minta Relokasi

Tangki Air Raksasa di Depok Miring, Picu Kecemasan Warga dan Tuntutan Relokasi

Pembangunan tangki air raksasa berkapasitas 10 juta liter di Mekar Jaya, Sukmajaya, Kota Depok, menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Hasil peninjauan lokasi oleh Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, Selasa (11/3/2025), mengungkap kemiringan tangki air hingga 25 sentimeter akibat penurunan pondasi. Kondisi ini telah memicu penolakan keras dari warga RW 26 Kelurahan Mekar Jaya yang menggelar aksi demonstrasi di depan gedung PT. Tirta Asasta Depok, pengelola proyek tersebut.

Menurut Chandra, kemiringan tangki tersebut dikonfirmasi oleh Lembaga Teknologi dan Informasi (Lemtek) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diduga kuat disebabkan oleh kondisi tanah di lokasi pembangunan. Tanah tersebut, berdasarkan keterangan warga, merupakan bekas tempat pembuangan sampah sehingga kurang padat dan solid. Kondisi tanah yang kurang stabil ini dinilai menjadi faktor utama penyebab penurunan pondasi dan kemiringan tangki air yang mengkhawatirkan.

Kecemasan Warga dan Tuntutan Relokasi

Warga RW 26 menyatakan penolakan tegas terhadap keberadaan tangki air tersebut. Mereka khawatir akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kemiringan tangki air raksasa tersebut. Spanduk-spanduk penolakan terpasang di lokasi demonstrasi dengan berbagai tuntutan, salah satunya adalah relokasi proyek tangki air tersebut. Selain potensi bahaya, warga juga mengeluhkan lokasi pembangunan yang terlalu dekat dengan permukiman penduduk, menimbulkan rasa tidak aman dan nyaman.

Respon Pemerintah Kota Depok

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyatakan komitmennya untuk menampung seluruh aspirasi dan keluhan warga terkait keberadaan tangki air tersebut. Chandra menekankan pentingnya keseimbangan antara penyediaan layanan air bersih bagi masyarakat dengan keamanan dan keselamatan warga. “Kita harus meyakini niatnya PDAM ini untuk melayani kebutuhan masyarakat terkait air, tinggal bagaimana pelayanan masyarakat terkait air jangan masalah menimbulkan masalah baru, nanti kita cari jalan tengahnya,” jelas Chandra. Pemkot Depok saat ini tengah berupaya mencari solusi terbaik yang dapat mengakomodir kepentingan semua pihak.

Langkah-langkah selanjutnya yang perlu dilakukan:

  • Penyelidikan lebih lanjut mengenai kualitas tanah dan struktur pondasi tangki air.
  • Kajian risiko yang komprehensif untuk menilai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kemiringan tangki air.
  • Diskusi dan negosiasi intensif antara Pemkot Depok, PT. Tirta Asasta Depok, dan warga untuk mencari solusi yang terbaik, termasuk kemungkinan relokasi proyek.
  • Pemantauan berkelanjutan terhadap kondisi tangki air untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Permasalahan ini menjadi sorotan penting tentang perlunya perencanaan yang matang dan memperhatikan aspek keselamatan dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, terutama yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.