IHSG Rebound Signifikan Pasca Libur Idul Adha, Rupiah Ikut Terangkat

Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan hari ini dengan optimisme, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat signifikan. Pada pembukaan perdagangan Selasa (10/6/2025), IHSG melonjak 61,98 poin atau 0,87 persen, mencapai level 7.175,82. Kenaikan ini terjadi setelah pasar saham libur memperingati Hari Raya Idul Adha.

Sentimen positif juga terlihat pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Di pasar spot, rupiah menguat tipis 2,00 poin (0,01 persen) ke level Rp 16.289 per dollar AS.

Kinerja pasar saham yang positif ini didukung oleh sejumlah faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Secara internal, pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai kebijakan stimulus. Sementara dari eksternal, pasar menantikan hasil perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait isu perdagangan.

Dinamika Perdagangan Saham

Pada awal perdagangan, terlihat mayoritas saham bergerak di zona hijau. Tercatat 244 saham mengalami kenaikan harga, sementara 134 saham lainnya melemah. Sebanyak 248 saham terpantau stagnan. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,23 triliun dan volume 1,67 miliar saham.

Analis Ungkap Faktor Pendorong dan Level Kritis IHSG

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyoroti pertemuan AS-China di London sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi pasar global. Ia juga menambahkan, secara teknikal IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000–7.160.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyebut level resisten Fibonacci 7.144 sebagai titik krusial bagi IHSG. Penembusan di atas level ini berpotensi melanjutkan tren kenaikan, dengan target resisten berikutnya di 7.216. Sebaliknya, jika IHSG jatuh di bawah 7.041, tren naik diperkirakan akan berakhir.

Berikut adalah level support dan resisten IHSG menurut Ivan Rosanova:

  • Support: 7.041, 6.994, 6.929, 6.811
  • Resisten: 7.144, 7.181, 7.216

Kinerja Bursa Asia

Bursa saham di kawasan Asia juga menunjukkan performa yang bervariasi. Mayoritas indeks saham dibuka di zona hijau.

Berikut rinciannya:

  • Strait Times (Singapura): Naik 0,02 persen ke level 3.937,27
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,03 persen ke level 3.400,72
  • Nikkei (Jepang): Naik 0,98 persen ke level 38.460,80
  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,05 persen ke level 24.192,53

Sentimen Pasar dan Prospek Rupiah

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa data tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan memberikan sentimen positif terhadap dollar AS. Namun, pasar masih menunggu hasil perundingan perdagangan AS-China yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang.

Ariston menambahkan, paket stimulus pemerintah Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas rupiah. Ia memprediksi potensi pelemahan rupiah ke arah 16.330, dengan potensi support di kisaran 16.250.