Penghentian Intelijen AS: Senator Demokrat Kecam Kebijakan Trump, Sebut Pertahanan Ukraina Melemah
Penghentian Intelijen AS: Senator Demokrat Kecam Kebijakan Trump, Sebut Pertahanan Ukraina Melemah
Senator Mark Kelly, Demokrat dari Arizona, melontarkan kritik keras terhadap kebijakan pemerintahan Donald Trump yang menghentikan aliran informasi intelijen kepada Ukraina. Kelly, yang baru saja melakukan kunjungan ke Ukraina, tegas menyatakan bahwa kebijakan tersebut telah secara signifikan melemahkan kemampuan pertahanan negara tersebut dalam menghadapi agresi militer Rusia. Pernyataan ini disampaikan Kelly menyusul serangkaian serangan besar-besaran Rusia yang menargetkan infrastruktur energi dan gas Ukraina, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan yang meluas.
Kelly, anggota Komite Dinas Bersenjata Senat, menekankan dampak langsung dari penghentian informasi intelijen tersebut. Dalam konferensi pers Senin (10/3/2025), ia menyatakan dengan yakin bahwa akses Ukraina terhadap informasi intelijen dari AS sangat krusial untuk keberhasilan pertahanan mereka. "Seratus persen," tegasnya, saat ditanya apakah ia mengamati insiden yang kondisinya mungkin berbeda jika Ukraina memiliki akses informasi intelijen AS. Ia menambahkan, "Jika ada hal-hal yang mereka butuhkan tetapi tidak mereka dapatkan, itu akan memengaruhi kemampuan mereka untuk bertahan dari serangan." Meskipun ia tidak merinci insiden spesifik, ia menyebut serangan-serangan yang terjadi Jumat dan Sabtu malam saat ia berada di Ukraina. Kunjungannya sendiri bertujuan untuk memberikan dukungan kepada rakyat Ukraina dan melakukan penilaian situasi di lapangan. Ini merupakan kunjungan ketiganya ke Ukraina sejak 2023.
Serangan Rusia dan Tekanan terhadap Zelensky
Serangan-serangan Rusia yang meningkat sejak Kamis lalu telah menargetkan infrastruktur vital Ukraina. Laporan dari otoritas Ukraina menyebutkan setidaknya 14 orang tewas dan 37 lainnya terluka akibat serangan rudal dan drone. Serangan udara yang terjadi Senin malam di Kyiv semakin memperparah situasi. Penghentian informasi intelijen oleh pemerintahan Trump, menurut Kelly, merupakan bagian dari upaya menekan Presiden Volodymyr Zelensky agar mau bernegosiasi damai dengan Rusia sesuai dengan keinginan Trump. Langkah ini diambil setelah AS juga menghentikan bantuan militer untuk Kyiv, menandakan pergeseran signifikan dalam kebijakan AS terhadap Ukraina. Ketegangan antara Trump dan Zelensky, yang terlihat dalam pertemuan di Gedung Putih yang dihadiri Wakil Presiden JD Vance, turut menjadi latar belakang keputusan tersebut.
Zelensky, yang saat ini sedang berada di Arab Saudi untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dijadwalkan bertemu dengan pejabat AS pada Selasa. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kemajuan dalam upaya mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Namun, situasi politik yang semakin tegang di AS mempersulit upaya tersebut.
Perpecahan Dukungan di AS
Dukungan AS untuk Ukraina, yang sebelumnya solid dari kedua partai, kini semakin terpolarisasi sejak Trump memulai masa jabatan keduanya. Partai Demokrat tetap konsisten dalam mendukung Ukraina, sedangkan Partai Republik menunjukkan tanda-tanda keraguan. Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, bahkan menyatakan tidak ada minat untuk mengajukan rancangan undang-undang bantuan baru untuk Ukraina. Perpecahan ini juga tercermin dalam insiden di media sosial, dimana Elon Musk menyebut Senator Kelly sebagai "pengkhianat" atas pernyataannya mengenai upaya Trump melemahkan posisi Ukraina. Kelly menanggapi tuduhan tersebut dengan pernyataan singkat, menepis Musk sebagai sosok yang tidak serius.
- Poin-poin penting:
- Senator Kelly mengkritik keras penghentian informasi intelijen AS ke Ukraina oleh pemerintahan Trump.
- Penghentian informasi intelijen dinilai melemahkan pertahanan Ukraina.
- Serangan Rusia yang meningkat telah mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
- Keputusan ini merupakan bagian dari upaya menekan Presiden Zelensky untuk bernegosiasi damai dengan Rusia.
- Dukungan AS untuk Ukraina kini terpecah di antara kedua partai politik.