Efisiensi Anggaran, Pemkot Surabaya Batasi Rapat di Hotel, Pengusaha Optimis Pariwisata Mampu Dongkrak Okupansi

Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk membatasi kegiatan rapat di hotel, sebagai bagian dari efisiensi anggaran, mendapat tanggapan dari pelaku industri perhotelan. Meskipun mengakui adanya dampak dari kebijakan tersebut, pengusaha hotel di Surabaya tetap optimis bahwa sektor pariwisata dapat menjadi solusi untuk menjaga tingkat hunian (okupansi).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pembatasan rapat di hotel dan restoran telah menjadi kebijakan Pemkot sejak lama. Kegiatan di hotel hanya diperuntukkan bagi acara yang melibatkan tamu dari luar kota. Kebijakan ini sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang memberikan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menyelenggarakan kegiatan di hotel dan restoran, namun tetap memperhatikan efisiensi anggaran.

Roberto Kotambunan, General Manager Vasa Hotel Surabaya, menyatakan bahwa pihaknya memahami kebijakan Pemkot Surabaya dan meyakini adanya pertimbangan serta tujuan yang ingin dicapai. Menurutnya, kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi sektor perhotelan terletak pada peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

"Kedatangan wisatawan inbound diharapkan dapat menggantikan potensi kehilangan dari sektor pemerintahan," ujarnya.

Roberto menambahkan, tanpa adanya upaya pengalihan segmentasi pasar, dampak dari efisiensi anggaran pemerintah akan sangat terasa bagi industri perhotelan. Penurunan okupansi hotel bintang 5 di Surabaya dalam empat bulan terakhir menjadi indikasi dari kondisi tersebut. Bahkan, beberapa hotel telah melakukan efisiensi internal, seperti pengurangan penggunaan utilitas dan tenaga kerja harian (daily worker) sesuai kebutuhan.

Untuk mengatasi tantangan ini, Roberto berharap bahwa kebijakan Kemendagri yang memberikan izin kepada Pemda untuk berkegiatan di hotel dapat menjadi momentum untuk membangkitkan kembali ekosistem sektor perhotelan dan restoran di Surabaya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sektor pariwisata Surabaya antara lain:

  • Promosi wisata yang gencar: Pemkot Surabaya perlu meningkatkan promosi wisata, baik secara online maupun offline, untuk menarik minat wisatawan.
  • Pengembangan destinasi wisata: Investasi dalam pengembangan destinasi wisata baru dan peningkatan kualitas destinasi yang sudah ada akan meningkatkan daya tarik Surabaya.
  • Penyelenggaraan event: Mengadakan berbagai event, seperti festival budaya, konser musik, dan pameran, dapat menarik banyak pengunjung ke Surabaya.
  • Peningkatan kualitas pelayanan: Pelayanan yang ramah dan profesional di sektor perhotelan dan pariwisata akan memberikan pengalaman positif bagi wisatawan dan mendorong mereka untuk kembali lagi.

Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, sektor pariwisata Surabaya diharapkan dapat menjadi mesin penggerak ekonomi yang handal dan menggantikan potensi kehilangan dari sektor pemerintahan.