Era Spalletti di Timnas Italia Berakhir: Pengakuan Kegagalan dan Perpisahan

Masa jabatan Luciano Spalletti sebagai pelatih Tim Nasional Italia telah berakhir dengan pengakuan terbuka atas kegagalannya dalam memenuhi ekspektasi. Setelah kekalahan telak 3-0 dari Norwegia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan dengan sisa kontrak yang tidak diperpanjang, Spalletti secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya, mengakui ketidakmampuannya untuk mengangkat performa Gli Azzurri ke level yang diharapkan.

Laga melawan Moldova, yang berakhir dengan kemenangan 2-0, menjadi pertandingan terakhir Spalletti sebagai juru taktik Italia. Meskipun meraih kemenangan, performa tim tetap jauh dari kata meyakinkan, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Spalletti selama masa kepelatihannya.

Dalam konferensi pers terakhirnya, Spalletti menyampaikan evaluasi jujur tentang kinerjanya. Ia mengakui bahwa ia tidak berhasil mewariskan skuad Italia yang kuat kepada penerusnya, merujuk pada penampilan tim yang tidak konsisten dan di bawah standar. "Saya akui kalau saya tidak mewariskan skuad Italia yang hebat kepada penerus saya, karena malam ini sekali lagi penampilannya tidak bagus," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa dirinya telah mencoba berbagai eksperimen dan belajar dari kesalahan, namun pada akhirnya, ia merasa tidak mampu mengeluarkan potensi terbaik dari para pemain.

Spalletti juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan untuk melatih timnas Italia. Ia mengakui bahwa ia telah melakukan kesalahan dan mencoba berbagai pendekatan, namun pada akhirnya, ia merasa tidak mampu memenuhi harapan. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada para penggemar dan pemangku kepentingan sepak bola Italia atas kegagalannya.

Berikut adalah catatan rekor Spalletti selama memimpin Gli Azzurri:

  • Total Pertandingan: 24
  • Kemenangan: 12
  • Seri: 6
  • Kalah: 6

Selain itu, Italia juga mengalami kekecewaan di Euro 2024, di mana mereka gagal mempertahankan gelar juara dan tersingkir di babak 16 besar.

Dengan berakhirnya era Spalletti, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) kini dihadapkan pada tugas berat untuk mencari pengganti yang mampu membawa Gli Azzurri kembali ke puncak kejayaan. Tantangan besar menanti pelatih baru, dengan harapan dapat membangun tim yang solid dan kompetitif untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia berikutnya dan turnamen-turnamen besar lainnya.

Beberapa nama telah muncul sebagai kandidat potensial, tetapi FIGC akan melakukan proses seleksi yang cermat untuk memastikan bahwa pelatih yang terpilih memiliki visi, strategi, dan kemampuan untuk membawa Italia meraih kesuksesan di masa depan.