Polemik Jokowi Masuk Partai: PSI Tanggapi Usulan NasDem Soal 'Hidup Tenang'

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan respons terhadap pernyataan Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengenai potensi bergabungnya mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sebuah partai politik. PSI menegaskan bahwa setiap warga negara, termasuk Jokowi, memiliki hak konstitusional untuk berserikat dan bergabung dengan partai politik.

Juru Bicara PSI, Cheryl Tanzil, menjelaskan bahwa Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 menjamin hak setiap individu untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, termasuk hak untuk menjadi anggota partai politik. "Pak Jokowi, sebagai warga negara Indonesia, memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya," ujar Cheryl.

Pernyataan PSI ini muncul sebagai tanggapan atas saran Sahroni agar Jokowi sebaiknya menikmati masa pensiunnya seperti halnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Cheryl menanggapi bahwa Jokowi saat ini juga menikmati hidupnya. Ia menambahkan bahwa keterbukaan Jokowi terhadap berbagai pihak merupakan cerminan sikap negarawan.

"Sebagai seorang negarawan, Bapak Jokowi menyambut baik silaturahmi dari masyarakat dan komunitas yang ingin bertemu beliau, serta terbuka untuk menerima kunjungan siapapun ke kediamannya," kata Cheryl.

PSI sendiri menyatakan keterbukaannya terhadap tokoh-tokoh yang memiliki kesamaan ideologi dengan partai, terutama dalam hal keberagaman dan anti-korupsi.

Sebelumnya, Sahroni menyarankan agar Jokowi fokus menikmati masa pensiunnya dan menyerahkan urusan politik kepada anak dan menantunya. Saran ini disampaikan setelah Jokowi secara implisit memberikan sinyal dukungan kepada PSI ketika ditanya mengenai kemungkinan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sahroni berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan preferensi politik Jokowi. Namun, ia menyarankan agar Jokowi mencontoh SBY yang dinilainya mampu menikmati hidup dengan tenang setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Sahroni juga meyakini bahwa anak dan menantu Jokowi akan menjadi penerus kepemimpinan di masa depan.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan:

  • PSI menegaskan hak Jokowi untuk bergabung dengan partai politik.
  • PSI menanggapi saran NasDem agar Jokowi menikmati masa pensiun.
  • PSI terbuka terhadap tokoh-tokoh yang memiliki kesamaan ideologi.
  • Sahroni menyarankan Jokowi fokus pada keluarga dan menyerahkan urusan politik kepada anak dan menantu.