Fenomena Pembayaran Non-Tunai Mendominasi Gerai di Pusat Keramaian Jakarta
Di jantung ibu kota Jakarta, sebuah pergeseran tren pembayaran tengah berlangsung. Uang tunai, yang dulunya menjadi raja dalam setiap transaksi, kini mulai menghadapi tantangan serius dari dominasi sistem pembayaran non-tunai.
Di sekitar kawasan ramai seperti Stasiun Sudirman dan Dukuh Atas, semakin banyak gerai yang menerapkan kebijakan cashless. Beberapa jaringan ritel besar bahkan secara eksklusif hanya menerima pembayaran melalui QRIS, kartu debit, atau kartu kredit. Praktik ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan uang tunai di era digital.
Salah satu contohnya adalah jaringan roti populer yang memiliki beberapa cabang di sekitar stasiun. Seorang reporter mencoba melakukan pembelian di dua gerai yang berbeda di area tersebut. Di kedua gerai, reporter tersebut mendapati bahwa uang tunai tidak diterima sebagai alat pembayaran. Pembeli hanya dapat melakukan transaksi menggunakan metode pembayaran non-tunai.
Fenomena serupa juga terjadi di gerai makanan ringan crepe ternama yang berlokasi di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas. Sebuah pengumuman jelas terpampang di dekat kasir, memberitahukan kepada pelanggan bahwa hanya pembayaran non-tunai yang diterima. Logo-logo berbagai metode pembayaran digital pun turut disertakan.
Bahkan, sebuah kedai es krim di lokasi yang sama juga menerapkan kebijakan serupa. Penjaga kedai secara otomatis menawarkan opsi pembayaran debit atau QRIS tanpa menanyakan apakah pelanggan ingin membayar dengan uang tunai. Penjaga kedai tersebut menjelaskan bahwa pada awal pembukaan, mereka masih menerima uang tunai. Namun, karena sebagian besar pelanggan lebih memilih pembayaran non-tunai, mereka akhirnya memutuskan untuk sepenuhnya beralih ke sistem cashless.
Kondisi ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen dan adaptasi pedagang terhadap perkembangan teknologi. Walaupun uang tunai masih merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia, preferensi terhadap kemudahan dan kepraktisan pembayaran non-tunai semakin meningkat. Pergeseran ini membuka jalan bagi era baru transaksi digital dan meninggalkan pertanyaan tentang peran uang tunai di masa depan.