Pemerintah Daerah Flores Timur Percepat Pembangunan Hunian Permanen Bagi Korban Erupsi Lewotobi
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengumumkan percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Lokasi utama pembangunan dipusatkan di Noboleto, sebuah wilayah di Desa Ile Bura, Kecamatan Ile Bura. Penetapan lokasi ini telah diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, menjelaskan bahwa proses pembangunan huntap di Noboleto sempat mengalami keterlambatan akibat kurangnya dukungan dari masyarakat setempat. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah telah berupaya maksimal selama enam bulan terakhir untuk melakukan konsolidasi dan mengatasi berbagai kendala di lapangan.
"Kendala utama bukan pada kelambanan pemerintah daerah, tetapi lebih kepada kurangnya dukungan dari masyarakat," ungkap Ignasius. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan masyarakat Desa Pululera atas kesediaan mereka memberikan lahan sebagai akses jalan menuju lokasi huntap.
Akses jalan dari Desa Pululera menuju Noboleto sepanjang 5,5 kilometer tengah dikerjakan. Ignasius berharap, dengan dibukanya akses jalan ini, proses pembangunan hunian tetap dapat dipercepat dan segera dinikmati oleh para korban erupsi.
"Kami berharap semua tahapan berjalan lancar dan aman, sehingga pembangunan huntap dapat segera direalisasikan," imbuhnya. Selain Noboleto, pemerintah daerah juga berencana meninjau beberapa lokasi alternatif lainnya, seperti Bungawolo, Walangwolo, dan Kuhe, sebagai opsi tambahan untuk pembangunan hunian tetap.
Pembangunan huntap ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam memberikan tempat tinggal yang layak dan aman bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Diharapkan, dengan adanya hunian tetap ini, para korban erupsi dapat segera memulai kehidupan baru dan bangkit dari keterpurukan.