Tragedi di Palabuhanratu: Bus Tabrak Sopir Hingga Merenggut Nyawa
Tragedi pilu menimpa seorang sopir bus di Palabuhanratu, Sukabumi, ketika bus yang dikemudikannya sendiri menabraknya hingga tewas. Insiden maut ini terjadi di Jalan Nasional III, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (9/6/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurut keterangan saksi mata, bus jurusan Palabuhanratu-Bogor tersebut sedang berhenti di lokasi kejadian dengan mesin yang masih menyala. Namun, secara tiba-tiba, bus bergerak maju dan menabrak sang sopir, Sukanta Wijaya (58), yang berada di depannya. Korban sempat dilarikan ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka parah yang dideritanya.
Kepala Depo MGI Palabuhanratu, Gilang, menduga bahwa kelalaian menjadi penyebab utama kecelakaan ini. Ia menjelaskan bahwa secara teknis, bus dalam kondisi normal. Dugaan sementara, sopir atau kondektur lupa menarik rem tangan atau memasang ganjal dengan benar saat bus berhenti.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda Wangsit, menambahkan bahwa sebelum kejadian, korban sempat mengganjal ban bus menggunakan batu. Namun, ganjalan tersebut tampaknya tidak cukup kuat untuk menahan laju bus.
Putri pertama korban, Intan (35), mengungkapkan bahwa ayahnya mengalami luka dalam yang sangat serius, termasuk patah tulang rusuk yang mengenai paru-paru. Keluarga korban sangat terpukul atas kejadian tragis ini.
Berikut adalah poin-poin penting terkait peristiwa ini:
- Waktu dan Tempat: Senin, 9 Juni 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, di Jalan Nasional III, Palabuhanratu, Sukabumi.
- Korban: Sukanta Wijaya (58), sopir bus jurusan Palabuhanratu-Bogor.
- Penyebab: Dugaan kelalaian awak bus (lupa menarik rem tangan atau memasang ganjal dengan benar).
- Akibat: Korban meninggal dunia akibat luka parah (patah tulang rusuk dan luka dalam).
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Sementara itu, keluarga korban berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap awak bus agar lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.