Polisi Selidiki Video AI Umrah di Borobudur yang Viral di Media Sosial
Viralnya video yang diduga dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan visualisasi umrah di Candi Borobudur telah menarik perhatian pihak kepolisian. Polresta Magelang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait video tersebut, menyusul laporan yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Front Jihad Islam (DPP FJI).
Kasus ini bermula dari beredarnya video kontroversial tersebut di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram dan X. AKP La Ode Arwansyah, Penjabat Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah awal dengan meminta keterangan dari pelapor, perwakilan dari PT Taman Wisata Borobudur, serta Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang.
"Kami berencana untuk berkoordinasi dengan ahli di bidang Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE) serta ahli bahasa pada minggu ini," ujar AKP La Ode Arwansyah melalui pesan singkat.
Panglima DPP FJI, Abdurrahman Abu Dzaki, mengungkapkan bahwa laporan ke pihak kepolisian diajukan pada hari Rabu, 4 Juni 2025, setelah organisasi tersebut memperoleh keterangan dari Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang. Menurut Abdurrahman, Kepala Dinas terkait, Mulyanto, menyatakan ketidaktahuannya mengenai pihak yang membuat video AI yang dianggap menyinggung isu umrah di Candi Borobudur. Abdurrahman menambahkan bahwa video tersebut dianggap sangat menyinggung perasaan umat Muslim.
FJI berharap penyelidikan kepolisian dapat mengungkap motif dan tujuan di balik pembuatan video tersebut. Sementara itu, Dosen Hukum Pidana Universitas Tidar Magelang, Triantono, mengingatkan pihak kepolisian untuk berhati-hati dalam menangani laporan yang berkaitan dengan penistaan agama, terutama dalam mengidentifikasi motif pembuatan video. Menurutnya, pasal penistaan agama adalah isu yang kompleks dan memerlukan pertimbangan yang matang, termasuk identifikasi pembuat dan tujuan dari pembuatan konten tersebut.
Penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dan tujuan dari pembuatan video AI tersebut, serta menentukan apakah terdapat unsur pelanggaran hukum yang terkandung di dalamnya. Kasus ini juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dan etika dalam penggunaan teknologi AI, terutama dalam pembuatan konten yang dapat menimbulkan kontroversi dan menyinggung perasaan masyarakat.
Pihak kepolisian terus berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan yang diperlukan untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk ahli ITE dan ahli bahasa, dilakukan untuk memastikan bahwa penyelidikan dilakukan secara komprehensif dan objektif.