Banjir Rob di Sayung Demak: Kombinasi Kenaikan Air Laut, Penurunan Tanah, dan Pendangkalan Sungai Memperparah Keadaan
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terus bergulat dengan masalah banjir rob yang semakin parah di Kecamatan Sayung. Fenomena ini bukan hanya disebabkan oleh gelombang air laut pasang semata, melainkan kombinasi kompleks faktor alam dan permasalahan lingkungan.
Banjir rob secara rutin merendam wilayah pesisir Sayung, bahkan meluas hingga ke jalur Pantura, mengganggu aktivitas transportasi dan perekonomian. Pada 10 Juni 2025, genangan air mencapai 25 sentimeter di depan kawasan PT HIT Sayung, menyebabkan kemacetan lalu lintas dari dan menuju Semarang.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Musyafak, menjelaskan bahwa kondisi ini diperparah oleh beberapa faktor:
- Kenaikan Air Laut Pasang: Posisi matahari saat ini menyebabkan pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya.
- Penurunan Permukaan Tanah: Wilayah pesisir Demak mengalami penurunan permukaan tanah setiap tahun, membuat daratan semakin rentan terhadap banjir rob.
- Pendangkalan Sungai: Beberapa sungai yang melintasi Kecamatan Sayung mengalami pendangkalan akibat sedimentasi tinggi, menghambat aliran air dan memperparah genangan saat hujan dan air laut pasang.
Agus Musyafak menduga bahwa normalisasi sungai terhambat oleh keterbatasan anggaran di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Pemerintah Kabupaten Demak telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi banjir rob, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Upaya jangka pendek meliputi penanaman mangrove secara besar-besaran di wilayah pesisir. Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Pemkab Demak telah mengajukan pembangunan tanggul laut sejak tahun 2023. Detail Engineering Design (DED) proyek ini telah selesai pada tahun 2024, dan pengajuan tersebut kini berada di Pemerintah Pusat.
Tanggul laut ini diharapkan tidak hanya melindungi wilayah pesisir dari banjir rob, tetapi juga menghidupkan kembali jalan kabupaten yang tenggelam akibat banjir. Pembangunan tanggul laut ini akan berada di luar proyek Tol Semarang-Demak Seksi I.