Perubahan Susunan Dewan Komisaris: Yusuke Niwa Mengundurkan Diri dari Vale Indonesia

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan perubahan dalam susunan dewan komisarisnya. Yusuke Niwa, salah seorang komisaris perusahaan, telah mengajukan pengunduran dirinya. Surat pengunduran diri tersebut secara resmi diterima oleh perusahaan pada hari Senin, 9 Juni 2025.

"Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 huruf a Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 33/2014, kami memberitahukan bahwa pada tanggal 9 Juni 2025, perusahaan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Yusuke Niwa dari jabatannya sebagai Komisaris," demikian pernyataan resmi yang disampaikan oleh Corporate Secretary Vale Indonesia, Wiwik Wahyuni, melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa, 10 Juni 2025.

Proses selanjutnya, menurut Wiwik Wahyuni, adalah pengajuan permohonan persetujuan pengunduran diri Yusuke Niwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan datang. RUPS ini menjadi forum resmi bagi para pemegang saham untuk menyetujui atau tidak menyetujui pengunduran diri tersebut, sesuai dengan mekanisme dan tata kelola perusahaan yang berlaku.

Yusuke Niwa, seorang warga negara Jepang, telah menduduki posisi sebagai komisaris di Vale Indonesia sejak tanggal 21 Juni 2022. Sebelum bergabung dengan Vale Indonesia, Niwa memiliki rekam jejak karir yang signifikan di Sumitomo Metal Mining (SMM), sebuah perusahaan pertambangan dan pengolahan logam terkemuka. Pengalaman eksekutifnya di SMM menjadi salah satu pertimbangan saat ia ditunjuk sebagai komisaris Vale Indonesia.

Merujuk pada data dari laman resmi perusahaan, selama masa baktinya di Sumitomo Metal Mining, Yusuke Niwa juga memegang jabatan penting sebagai General Manager Penjualan & Bahan Baku Nikel sejak Juni 2022. Jabatan ini menunjukkan keterlibatannya yang mendalam dalam industri nikel, yang merupakan salah satu fokus utama Vale Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, Sumitomo Metal Mining memiliki kepemilikan saham sebesar 11,5 persen di Vale Indonesia. Keterkaitan ini menunjukkan hubungan strategis antara kedua perusahaan di sektor pertambangan dan pengolahan nikel.

Pengunduran diri Yusuke Niwa tentu akan memicu proses pemilihan komisaris baru untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkannya. RUPS mendatang akan menjadi momen penting bagi para pemegang saham untuk menentukan arah dan susunan dewan komisaris Vale Indonesia ke depannya. Perubahan ini juga dapat berdampak pada strategi dan kebijakan perusahaan dalam jangka panjang.