Ancaman Virus HKU5: Studi Ungkap Potensi Penularan pada Manusia
Ilmuwan dari Amerika Serikat baru-baru ini menyoroti potensi ancaman dari virus HKU5, varian virus corona yang ditemukan di China. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications mengungkapkan bahwa virus ini, yang termasuk dalam kelompok Merbecovirus, memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan sel manusia. Merbecovirus sendiri mencakup virus HKU5 dan MERS-CoV, virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang mematikan.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Washington State University, dipimpin oleh Prof. Michael Letko, meneliti interaksi patogen baru ini dengan sel manusia. Fokus utama penelitian adalah bagaimana virus HKU5 dapat menginfeksi sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HKU5 memiliki potensi untuk berikatan dengan reseptor ACE2 manusia, yang terletak di tenggorokan, mulut, dan hidung. Lebih lanjut, virus ini juga mampu menginfeksi dan bereplikasi di dalam sel manusia, baik di saluran pernapasan maupun di usus. Meskipun demikian, para ilmuwan menekankan bahwa kemampuan virus HKU5 untuk memasuki sel manusia tidak seefisien virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
Potensi Penularan dan Kekhawatiran
Walaupun sebagian besar Merbecovirus tidak menginfeksi manusia, studi oleh Letko dan timnya menyoroti sifat-sifat mengkhawatirkan yang dimiliki virus HKU5. Kedekatan virus ini dengan MERS menjadi perhatian utama. MERS sendiri memiliki tingkat kematian yang tinggi, dengan sekitar 35% orang yang terinfeksi meninggal dunia. Sejak tahun 2012, WHO mencatat adanya kasus MERS di 27 negara, dengan lebih dari 850 kematian akibat infeksi yang menyebar dari unta.
Fakta bahwa virus HKU5 menggunakan reseptor ACE2, reseptor yang sama yang digunakan oleh virus SARS-CoV-2, semakin meningkatkan kekhawatiran. Meskipun HKU5 saat ini lebih efektif menggunakan gen ACE2 pada kelelawar daripada versi manusianya, potensi adaptasi dan penularan ke manusia tetap ada.
Tanggapan dan Penilaian Risiko
Dr. Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular dari University of Minnesota, memberikan tanggapan yang lebih tenang terhadap temuan ini. Menurutnya, reaksi berlebihan terhadap potensi ancaman virus HKU5 tidak diperlukan. Tingkat kekebalan populasi terhadap virus SARS setelah pandemi Covid-19 dapat mengurangi risiko pandemi baru yang disebabkan oleh HKU5. Selain itu, studi Letko dan tim juga menunjukkan bahwa virus HKU5 memiliki afinitas pengikatan yang lebih rendah terhadap ACE2 manusia dibandingkan dengan SARS-CoV-2. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa risiko kemunculan virus ini pada populasi manusia tidak boleh dibesar-besarkan.
Kesimpulan
Penelitian tentang virus HKU5 memberikan wawasan penting mengenai potensi ancaman virus corona baru. Meskipun virus ini menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dan menginfeksi sel manusia, risiko pandemi yang disebabkan oleh HKU5 dinilai tidak terlalu tinggi. Namun, pengawasan dan penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami potensi evolusi dan adaptasi virus ini di masa depan.