Antisipasi Lonjakan COVID-19, Solo Aktifkan Kembali Imbauan PHBS dan Prokes
Lonjakan kasus COVID-19 yang mulai terlihat di tingkat nasional mendorong Pemerintah Kota Solo untuk mengambil langkah antisipatif. Walikota Solo, Respati Ardi, secara terbuka mengimbau seluruh warga kota untuk kembali memperketat penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Walikota Respati Ardi di Balai Kota Solo pada hari Selasa, 10 Juni 2025. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan dan penerapan kembali kebiasaan baik yang terbentuk selama masa pandemi COVID-19. "Intinya, saya menghimbau kepada seluruh warga untuk tidak melupakan standar operasional prosedur (SOP) yang telah kita kenal, seperti mencuci tangan secara rutin dan menjaga protokol kesehatan. Kebiasaan-kebiasaan ini, yang kita adaptasi selama masa COVID, sebenarnya memberikan dampak positif bagi kesehatan kita secara umum," ujarnya.
Berikut adalah poin-poin penting yang ditekankan terkait PHBS dan Prokes:
- Cuci Tangan Rutin: Gunakan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah beraktivitas di tempat umum, sebelum makan, dan setelah memegang benda-benda yang berpotensi terkontaminasi.
- Gunakan Masker: Terutama di tempat-tempat ramai dan tertutup, penggunaan masker tetap disarankan untuk meminimalkan risiko penularan.
- Jaga Jarak Fisik: Hindari kerumunan dan usahakan menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain, terutama jika ada yang menunjukkan gejala sakit.
- Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lipatan siku saat batuk atau bersin, lalu buang tisu bekas ke tempat sampah tertutup.
- Konsumsi Makanan Bergizi: Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta istirahat yang cukup.
Walaupun saat ini Kota Solo belum mencatatkan adanya kasus aktif COVID-19, Walikota Respati Ardi menekankan bahwa kewaspadaan tetap menjadi kunci utama. Mengingat tingginya mobilitas wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, yang berkunjung ke Solo, risiko penyebaran virus tetap ada. "Karena Solo adalah kota dengan lalu lintas wisatawan asing yang tinggi, saya sangat menyarankan agar kita semua tetap mengutamakan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan," tambahnya.
Menanggapi kemungkinan reaktivasi fasilitas karantina di rumah sakit daerah, Walikota Respati Ardi menjelaskan bahwa belum ada rencana ke arah sana. Namun, pemerintah kota akan siap mengambil tindakan jika ada instruksi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan. "Saat ini belum ada (rencana reaktivasi ruang karantina). Kami akan segera mempersiapkannya jika ada himbauan resmi dari Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, telah mengkonfirmasi adanya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Peningkatan ini terdeteksi melalui sistem Surveilans Sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang diterapkan di beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan meyakinkan masyarakat bahwa situasi di Indonesia masih terkendali dan belum mencapai tingkat yang mengkhawatirkan seperti yang terjadi di Singapura dan Thailand. Namun, imbauan untuk tetap waspada dan menerapkan PHBS serta Prokes tetap digencarkan sebagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.