Kalimantan Tengah Waspada Ancaman Banjir Susulan Akibat Cuaca Ekstrem

Kalimantan Tengah Waspada Ancaman Banjir Susulan Akibat Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) selama sepekan ke depan. Peringatan ini disampaikan menyusul terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Kalteng beberapa waktu lalu, dan berpotensi menimbulkan banjir susulan yang lebih luas. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Alfandy, menjelaskan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang akan melanda hampir seluruh wilayah Kalteng dari tanggal 11 hingga 17 Maret 2025. Hujan tersebut diperkirakan disertai petir dan angin kencang, meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi.

Alfandy menekankan pentingnya kewaspadaan, khususnya bagi daerah-daerah yang baru saja dilanda banjir atau berada di sekitar daerah rawan banjir. Selain hujan dengan cakupan luas, BMKG juga memprediksi potensi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa titik. Kondisi ini, meskipun cakupannya lebih kecil, tetap berpotensi menimbulkan genangan air, banjir lokal, tanah longsor, dan pohon tumbang. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko kerugian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Ahmad Toyib, memberikan konfirmasi bahwa banjir yang terjadi sebelumnya diakibatkan oleh curah hujan ekstrem yang memicu luapan air sungai di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS). BPBPK Kalteng saat ini tengah berkoordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten-kabupaten yang terdampak untuk memantau perkembangan situasi terkini di lapangan dan memastikan penyaluran bantuan serta evakuasi bagi masyarakat yang terdampak. Koordinasi ini mencakup pemantauan ketinggian air sungai, pengungsian warga, dan distribusi bantuan logistik.

Toyib juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan, segera melapor kepada petugas jika terjadi peningkatan debit air, dan segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana ini. Masyarakat diminta untuk mengikuti arahan dari BPBD setempat dan selalu mengupdate informasi terkini dari BMKG terkait perkembangan cuaca.

Pemerintah daerah, melalui BPBD kabupaten/kota, juga diminta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi yang lebih komprehensif, termasuk penyediaan tempat evakuasi, posko bantuan, dan jalur evakuasi alternatif. Langkah-langkah mitigasi bencana jangka panjang, seperti penataan DAS dan peningkatan infrastruktur penanggulangan banjir, juga perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Kerja sama antar lembaga dan kepedulian masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini di Kalimantan Tengah.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Waspada Hujan Lebat: BMKG memprediksi hujan lebat di hampir seluruh Kalteng dari 11-17 Maret 2025.
  • Banjir Susulan: Potensi banjir susulan akibat curah hujan tinggi sangat besar.
  • Hujan Lokal: Hujan lokal dengan intensitas tinggi juga perlu diwaspadai.
  • Koordinasi BPBD: BPBPK Kalteng berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memantau dan membantu masyarakat.
  • Imbauan Kepada Masyarakat: Masyarakat diimbau waspada, segera lapor dan evakuasi jika perlu.