Jawa Timur Dorong Peningkatan Status Gunung Lawu Menjadi Taman Hutan Raya

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya memperkuat fungsi konservasi di kawasan Gunung Lawu dengan mengusulkan peningkatan status hutan lindung dan hutan produksi yang berada di wilayah Jawa Timur menjadi Taman Hutan Raya (Tahura).

Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Jumadi, menjelaskan bahwa usulan ini bertujuan untuk mengoptimalkan perlindungan ekosistem hutan Gunung Lawu. Gubernur Jawa Timur telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2024, bersamaan dengan usulan perluasan Tahura R. Soerjo. "Surat dari Gubernur Jawa Timur telah ditanggapi dengan permintaan pembentukan tim terpadu antar instansi," ujar Jumadi.

Proses ini sempat tertunda akibat momentum Pemilihan Presiden 2024 dan perubahan nomenklatur kementerian yang menangani kehutanan. Namun, Jumadi optimis bahwa proses tersebut akan dilanjutkan pada akhir tahun 2025.

Luas area yang diusulkan untuk menjadi Tahura Gunung Lawu adalah 10.244,75 hektare, yang terdiri dari:

  • Areal Kerja Perum Perhutani: 8.735,58 hektare
  • Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK): 1.509,17 hektare

Gunung Lawu memiliki peran krusial sebagai hulu dan daerah tangkapan air bagi Sungai Bengawan Solo, yang mengaliri sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah-daerah yang bergantung pada air dari Gunung Lawu antara lain Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Gresik. "Gunung Lawu dapat dikatakan sebagai penopang kehidupan masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Jumadi.

Keanekaragaman hayati Gunung Lawu sangat kaya. Penelitian yang dilakukan oleh Generasi Biologi Indonesia pada tahun 2022 mencatat keberadaan 820 jenis tumbuhan, termasuk:

  • 65 jenis Anggrek Epifit dan Terrestrial
  • 3 jenis Parijoto
  • 4 jenis Bunga Lipstik

Selain itu, vegetasi di Gunung Lawu memiliki peran penting sebagai kawasan serapan air karena memiliki 23 jenis tanaman ara. Gunung Lawu juga menjadi habitat bagi puluhan jenis satwa, di antaranya Jalak Lawu, Musang, Tikus Bukit, Babi Hutan, Anjing Hutan, Ayam Hutan, Kijang, Elang Hutan, Elang Jawa, Macan Tutul, Monyet, Macan Dahan, Trenggiling, hingga Ular Sanca Bodo.

Secara administratif, sisi timur Gunung Lawu berada di wilayah Kabupaten Ngawi (5.277,10 hektare) dan Kabupaten Magetan (5.797,00 hektare). Sementara itu, sisi barat Gunung Lawu masuk ke wilayah Jawa Tengah, dan telah ditetapkan sebagai Tahura KGPAA Mangkunegoro I. Awalnya, Tahura tersebut memiliki luas 200 hektare, kemudian diperluas menjadi 2.318 hektare.