Progres Konstruksi Tol Semarang-Demak Seksi 1A Terus Dikebut, Ditargetkan Rampung 2027

markdown Proyek strategis nasional, Jalan Tol Semarang-Demak terus menunjukkan perkembangan signifikan. PT Hutama Karya (Persero) sebagai salah satu kontraktor utama, mencatat progres pembangunan untuk Seksi 1A telah mencapai 64,2%. Bagian tol ini menjadi krusial karena terintegrasi dengan tanggul laut, yang diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir Semarang dan Demak. Target penyelesaian dan pengoperasian penuh tol ini adalah pada April 2027.

Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa percepatan pembangunan ini dilakukan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Beijing Urban Construction Group (BUCG). Kemitraan ini memungkinkan transfer teknologi dan keahlian, sehingga proyek dapat berjalan lebih efisien. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan metode Sosrobahu, sebuah teknologi yang memungkinkan pembangunan pier head atau balok melintang tanpa mengganggu arus lalu lintas di jalan arteri yang padat.

Penerapan Teknologi Sosrobahu

Teknologi Sosrobahu diterapkan pada empat tiang penyangga di jalur tol Semarang-Demak Seksi 1A (P10, P11, P13, dan P14) di area elevated. Lokasi ini sangat strategis karena berada di antara dua jalur jalan arteri yang aktif dan berdekatan dengan akses menuju pusat bisnis. Proses pemutaran pier head memakan waktu sekitar dua bulan, dimulai dengan pemutaran pertama di Pier P11 pada 18 Mei 2025, diikuti oleh Pier P10 pada 3 Juni 2025, dan kemudian Pier P14 serta Pier P13 pada pertengahan Juni 2025. Pelaksanaan ini dikoordinasikan dengan dinas perhubungan setempat untuk memastikan kelancaran lalu lintas.

Adjib menambahkan bahwa tanpa teknologi Sosrobahu, konstruksi konvensional berpotensi menyebabkan kemacetan parah, mengganggu akses ke aktivitas bisnis, dan memicu keluhan dari masyarakat. Metode ini memungkinkan pier head dibangun sejajar dengan sumbu jalan, kemudian diputar 90 derajat ke posisi akhir menggunakan sistem hidrolik. Keunggulan metode Sosrobahu antara lain:

  • Efisiensi waktu pengerjaan: Proses konstruksi menjadi lebih cepat.
  • Efisiensi biaya: Mengurangi biaya pengaturan keselamatan lalu lintas.
  • Minim gangguan lalu lintas: Pekerjaan konstruksi tetap berjalan tanpa mengganggu arus lalu lintas di jalan arteri.

Dampak Positif Pembangunan Tol

Selain mengatasi banjir rob, Tol Semarang-Demak diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, mengurai kemacetan di jalan nasional Pantura, dan meningkatkan produktivitas ekonomi di Semarang dan Demak. Keberadaan tol ini akan mempercepat mobilitas barang dan jasa, serta mempermudah aksesibilitas bagi masyarakat.

Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km, terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut, dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Seksi 1 Kaligawe-Sayung dibagi menjadi tiga paket pekerjaan:

  • Paket 1A: Dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), dengan progres fisik 64,2%.
  • Paket 1B: Dikerjakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC), dengan progres 27,6%. Paket ini terintegrasi dengan tanggul laut.
  • Paket 1C: Dikerjakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro, dengan progres 20,4%. Paket ini mencakup pembangunan dua kolam retensi untuk menampung air dari kawasan dan dipompa ke Sungai Babon.