Pemerintah Gagas Program Renovasi Rumah Skala Besar di Pedesaan, Targetkan Jutaan Unit
Pemerintah Indonesia berencana untuk meluncurkan program ambisius yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan melalui renovasi rumah. Program ini, yang merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, menargetkan renovasi jutaan rumah di seluruh pelosok desa.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengungkapkan bahwa kementeriannya telah mengusulkan renovasi 1 juta rumah desa. Namun, setelah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, disetujui untuk meningkatkan target menjadi 2 juta rumah pada tahun mendatang. "Karena ini sudah bulan Juni, kita bilang sejuta aja (tahun ini)," ujar Fahri, menekankan perlunya kehati-hatian untuk menghindari inflasi yang berlebihan akibat permintaan bahan bangunan yang melonjak.
Fokus awal program adalah renovasi 1 juta rumah pada tahun ini, diikuti dengan 2 juta rumah pada tahun berikutnya. Selain itu, sekitar 1.000 unit rumah di wilayah pesisir juga akan mendapatkan perhatian khusus.
Setiap rumah yang memenuhi syarat untuk program ini akan menerima dana sekitar Rp 21,8 juta. Alokasi dana tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga Rp 1,8 juta dialokasikan untuk fasilitator, Rp 2,5 juta untuk pekerja renovasi, dan Rp 17,5 juta sisanya ditransfer langsung ke toko bangunan untuk pembelian material.
Pemerintah mendorong agar Koperasi Merah Putih dapat berperan aktif dalam program ini dengan membuka gudang-gudang material. Hal ini bertujuan untuk menciptakan rantai pasokan yang efisien dan mengurangi biaya material secara keseluruhan. "Ini yang kami bilang, yang ditransfer kepada toko bangunan nanti harusnya menjadi lahan bagi Koperasi Merah Putih supaya mereka membuka gudang-gudang material yang harusnya kalau BUMN nanti bisa supply, Semen supply, Krakatau Steel supply, dan lain-lain supply, maka harga bisa lebih murah," jelas Fahri.
Lebih lanjut, Prabowo Subianto telah menyetujui penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk renovasi rumah. Inisiatif ini memungkinkan masyarakat untuk meminjam dana tambahan untuk perbaikan rumah lebih lanjut, seperti penambahan kamar atau ruang usaha kecil.
Pemerintah meyakini bahwa program renovasi rumah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan, tetapi juga akan menggerakkan ekonomi lokal dan mengurangi tingkat pengangguran. Dengan melibatkan koperasi, BUMN, dan program KUR, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem yang berkelanjutan dan inklusif untuk pembangunan pedesaan.