Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan dua kapal dengan nama JKW Mahakam dan Dewi Iriana, memicu spekulasi bahwa kapal-kapal tersebut digunakan untuk mengangkut hasil tambang nikel dari Raja Ampat. Narasi yang menyertai video tersebut menimbulkan berbagai interpretasi dan menghubungkan kapal-kapal tersebut dengan tokoh-tokoh tertentu.

PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI), pemilik kapal-kapal tersebut, memberikan klarifikasi resmi terkait video yang beredar. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Desi Femilinda Safitri, perusahaan mengakui bahwa JKW Mahakam dan Dewi Iriana memang merupakan bagian dari armada mereka. Namun, Desi menegaskan bahwa kapal-kapal tersebut murni beroperasi sebagai penyedia jasa transportasi laut dan tidak terlibat dalam aktivitas pertambangan, apalagi di wilayah Raja Ampat.

"Peran perseroan murni sebagai penyedia jasa transportasi laut dan kegiatan operasional kapal-kapal kami dilakukan oleh penyewa berdasarkan kebutuhan logistik mereka," ujar Desi.

Lebih lanjut, Desi menjelaskan bahwa penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana merupakan keputusan internal perusahaan dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik tertentu. Nama-nama tersebut, menurutnya, lebih mengacu pada wilayah operasional kapal di Kalimantan Timur, khususnya di sekitar Sungai Mahakam.

Desi juga menambahkan bahwa gambar yang beredar di media sosial merupakan dokumentasi lama dan tidak mencerminkan kondisi operasional kapal saat ini. Ia menegaskan bahwa JKW Mahakam dan Dewi Iriana saat ini beroperasi di wilayah Kalimantan Timur dan tidak terkait dengan aktivitas pengangkutan apapun di Raja Ampat.

Dengan klarifikasi ini, PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) berusaha meluruskan informasi yang beredar dan menegaskan komitmen mereka untuk beroperasi sesuai dengan bidang usaha yang telah ditetapkan, yaitu jasa transportasi laut.