Jakarta Pertimbangkan Penerapan Car Free Night Rutin di Akhir Pekan: Kajian Intensif Tengah Berlangsung
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan kajian mendalam terkait wacana penerapan Car Free Night (CFN) secara rutin setiap akhir pekan. Gagasan ini muncul sebagai upaya untuk memberikan ruang publik yang lebih luas bagi warga Jakarta, terutama pada malam hari.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa pembahasan intensif sedang dilakukan di internal pemerintah provinsi. Meskipun belum ada keputusan final yang diambil, Anung menekankan komitmen untuk terus mengevaluasi potensi dan dampak dari penerapan CFN. "Itu sedang dalam kajian, nanti kami kaji lebih dulu ya," ujarnya kepada media di kawasan Semanggi.
Lebih lanjut, Gubernur Anung mengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta berencana untuk membuka lebih banyak ruang publik baru, termasuk pasar-pasar tradisional, sebagai pusat kegiatan masyarakat. Ia mencontohkan kawasan Blok M yang saat ini semakin ramai dan menjadi magnet bagi warga Jakarta.
Wacana CFN ini sebenarnya telah bergulir sejak beberapa waktu lalu. Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, sebelumnya telah menyampaikan bahwa kawasan Bundaran HI hingga Jalan Sudirman menjadi salah satu wilayah yang dipertimbangkan untuk penerapan CFN. Ide ini muncul sebagai respons terhadap tingginya minat masyarakat untuk berolahraga dan beraktivitas di malam hari.
"Nah, jadi kalau car free day sudah menjadi bagian memang kehidupan Jakarta yang akan kita coba, yaitu car free night. Kita akan mulai di jam 10 malam karena ternyata orang banyak juga yang olahraga di malam hari," kata Rano Karno usai CFD di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (8/6).
Rano Karno menambahkan bahwa jika CFN diterapkan, penerangan jalan akan menjadi prioritas utama untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung. Selain itu, ia juga menyoroti keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sudah mulai mempersiapkan diri untuk berjualan di malam hari di kawasan tersebut.
Penerapan CFN diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan di Jakarta. Selain menyediakan ruang publik yang lebih luas, CFN juga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, mendorong gaya hidup sehat, dan mengurangi polusi udara.
Berikut beberapa poin yang menjadi pertimbangan dalam kajian penerapan CFN:
- Lokasi: Kawasan mana saja yang paling cocok untuk penerapan CFN?
- Waktu: Jam berapa CFN akan dimulai dan berakhir?
- Infrastruktur: Apakah infrastruktur yang ada sudah memadai untuk mendukung CFN?
- Keamanan: Bagaimana keamanan para pengunjung akan dijamin?
- Dampak Ekonomi: Bagaimana CFN akan mempengaruhi perekonomian lokal?
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melibatkan berbagai pihak dalam proses kajian ini, termasuk masyarakat, pelaku usaha, dan pakar transportasi. Diharapkan, dengan kajian yang komprehensif, penerapan CFN dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh warga Jakarta.
- Dampak lingkungan dari pengurangan kendaraan bermotor
- Peningkatan aktivitas sosial dan interaksi warga
- Dampak pada mobilitas dan transportasi publik
- Strategi pengelolaan parkir dan lalu lintas
- Potensi konflik kepentingan antara berbagai kelompok pengguna jalan