Efisiensi Anggaran di Politeknik Negeri Lhokseumawe: Praktik Laboratorium Dihentikan Sementara
Efisiensi Anggaran di Politeknik Negeri Lhokseumawe: Dampak pada Kegiatan Akademik dan Fasilitas Dosen
Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) di Aceh tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak signifikan terhadap kegiatan akademik dan fasilitas dosen. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap instruksi efisiensi anggaran pemerintah pusat, seiring dengan upaya menekan beban pengeluaran terutama pada sektor energi dan operasional. Salah satu dampak paling nyata adalah penghentian sementara kegiatan praktik laboratorium. Kebijakan ini terpaksa diambil untuk mengurangi konsumsi energi listrik yang selama ini menjadi beban utama PNL. Selain itu, penggunaan pendingin ruangan (AC) juga dibatasi, seiring dengan pengurangan jam kuliah selama bulan Ramadhan.
Tidak hanya kegiatan laboratorium, sejumlah fasilitas dan tunjangan dosen turut terdampak. Biaya operasional kendaraan dinas, termasuk BBM dan perawatan, kini menjadi tanggung jawab pribadi para pejabat kampus. Honorarium dosen atas jam mengajar tambahan, dana penelitian, dan pengabdian masyarakat juga terpaksa ditunda sementara waktu. Bahkan, fasilitas pendukung kegiatan rapat, seperti konsumsi dan minuman, kini disederhanakan; hanya air mineral yang disediakan. Perjalanan dinas pun dibatasi, hanya yang dibiayai pihak luar yang diperbolehkan.
Direktur PNL Lhokseumawe, Rizal Syahyadi, menjelaskan bahwa kebijakan ini telah disampaikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto. Beliau berharap adanya perubahan kebijakan terkait alokasi anggaran perguruan tinggi negeri, khususnya pada bulan mendatang. Direktur Rizal menambahkan, harapannya adalah adanya penambahan dana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk PNL, sehingga mutu pendidikan dapat tetap terjaga dan tidak terpengaruh oleh kebijakan efisiensi ini. Minimnya detail terkait instruksi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat menjadi tantangan tersendiri bagi PNL dalam menyusun strategi pengelolaan keuangan. PNL berharap agar ada kejelasan mengenai pos anggaran yang terkena dampak kebijakan efisiensi, agar perencanaan dan implementasinya bisa lebih terarah.
Langkah efisiensi ini, meski berdampak signifikan pada operasional kampus, diharapkan dapat menjadi langkah sementara. Pihak PNL berharap adanya solusi jangka panjang dari pemerintah pusat untuk mengatasi masalah pembiayaan di perguruan tinggi negeri, agar tidak mengganggu kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar. Ke depannya, PNL akan terus mencari solusi alternatif untuk menjaga kualitas pendidikan, sambil menunggu kepastian terkait alokasi anggaran dari pemerintah.
Dampak Kebijakan Efisiensi: * Penghentian sementara praktik laboratorium. * Pembatasan penggunaan AC. * Biaya operasional kendaraan dinas menjadi tanggung jawab pribadi pejabat. * Penundaan honorarium dosen tambahan, dana penelitian, dan pengabdian masyarakat. * Pembatasan fasilitas konsumsi dalam rapat. * Pembatasan perjalanan dinas.