PDIP Usulkan Empat Nama Potensial untuk Pilkada Ulang Pangkalpinang ke Megawati
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kepulauan Bangka Belitung telah secara resmi mengusulkan empat nama kandidat potensial untuk bertarung dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pangkalpinang. Nama-nama tersebut telah diajukan kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk mendapatkan persetujuan dan penetapan lebih lanjut.
Ketua DPD PDIP Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, mengungkapkan bahwa proses seleksi kandidat telah dilakukan secara komprehensif, meliputi serangkaian uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) serta survei untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas masing-masing kandidat di mata masyarakat Pangkalpinang. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, empat nama yang dianggap paling memenuhi kriteria dan berpotensi memenangkan PSU Pilkada Pangkalpinang adalah:
- Maulan Aklil: Mantan Wali Kota Pangkalpinang yang sebelumnya pernah menjabat dan memiliki pengalaman dalam pemerintahan daerah.
- Saparudin Udin: Seorang akademisi yang diharapkan dapat membawa gagasan dan inovasi baru dalam pembangunan Kota Pangkalpinang.
- Rasio Ridho Sani: Seorang birokrat yang memiliki pemahaman mendalam tentang sistem pemerintahan dan birokrasi.
- Ismi Purnawan: Seorang purnawirawan TNI yang diharapkan dapat memberikan kepemimpinan yang kuat dan berintegritas.
Didit Srigusjaya juga menekankan pentingnya soliditas dan persatuan di internal partai dalam menghadapi PSU Pilkada Pangkalpinang. Ia menyatakan bahwa meskipun kader di daerah memiliki preferensi masing-masing selama proses pencalonan, namun setelah penetapan resmi oleh pengurus pusat, seluruh kader PDIP harus bersatu padu mendukung calon yang telah ditetapkan.
"Silakan bagi kader untuk mendukung siapa saja, demokrasi memang begitu, tetapi kalau sudah ada penetapan, PDI Perjuangan harus bersatu," tegas Didit.
Selain itu, PDIP juga membuka diri untuk menjalin koalisi dengan partai politik lain dalam mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang ideal untuk memimpin Kota Pangkalpinang ke depan. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat basis dukungan dan meningkatkan peluang kemenangan dalam PSU Pilkada Pangkalpinang.
Sebagai informasi, Pilkada Kota Pangkalpinang harus diulang karena pasangan calon Maulan Aklil dan M. Hakim, yang diusung oleh sejumlah partai politik, secara mengejutkan dikalahkan oleh kotak kosong pada Pilkada serentak tahun 2024 lalu. Hal ini menjadi preseden unik dalam sejarah Pilkada di Indonesia dan mendorong KPU untuk menggelar PSU pada tahun ini.