Pemandangan kurang pantas terlihat di Kantor Kelurahan Belalau I, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, di mana bendera Merah Putih berkibar dalam kondisi memprihatinkan. Bendera yang seharusnya menjadi simbol negara yang dihormati, justru tampak lusuh dan robek, mengundang perhatian dan kritik dari masyarakat setempat.

Kondisi bendera yang rusak ini memicu kekecewaan warga. Sudirman, seorang warga Belalau I, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bendera yang dibiarkan rusak tanpa segera diganti. Menurutnya, hal ini mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap negara. Ia mempertanyakan mengapa bendera yang harganya relatif terjangkau tidak segera diganti, mengingat kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan.

Merespons kejadian ini, Camat Lubuklinggau Utara II, Dedi Dores, menjelaskan bahwa penggantian bendera sebenarnya merupakan wewenang masing-masing lurah. Namun, ia mengakui telah memberikan teguran langsung kepada Lurah Belalau I dan meminta agar bendera yang rusak segera diganti. Dedi menambahkan, dengan adanya 10 kelurahan di wilayahnya, ia kesulitan untuk memantau kondisi setiap kantor kelurahan secara detail.

Pemerintah Kota Lubuklinggau tidak tinggal diam. Asisten I Pemkot Lubuklinggau, Erwin Armeidi, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai kantor pemerintahan di wilayah Lubuklinggau. Sidak ini dilakukan sebagai bagian dari evaluasi kinerja dan kondisi fasilitas kantor, termasuk memastikan bendera Merah Putih berkibar dengan layak.

Erwin menjelaskan, sidak dilakukan setelah viralnya informasi mengenai bendera rusak di Kantor Kelurahan Belalau I. Inspeksi dilakukan di beberapa kantor kelurahan, termasuk Kelurahan Rahma, Perumnas Rahma, dan Simpang Periuk. Selain memeriksa kehadiran pegawai, sidak juga menyasar fasilitas kantor yang rusak, termasuk bendera. Erwin menegaskan, temuan-temuan dalam sidak akan segera ditindaklanjuti dengan perbaikan dan penggantian, termasuk bendera yang robek.

Insiden bendera Merah Putih yang sobek di Kantor Kelurahan Belalau I menjadi sorotan dan memicu tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk memastikan simbol negara tersebut dihormati dan dijaga dengan baik di seluruh wilayah Lubuklinggau.