Kongres PDIP Tertunda: Penahanan Hasto Kristiyanto Disebut Sebagai Faktor Utama

Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sedianya digelar tahun 2024 mengalami penundaan. Aria Bima, seorang politikus senior PDIP, mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama di balik penundaan ini adalah penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai, Hasto Kristiyanto.

Hasto Kristiyanto saat ini tengah menghadapi proses hukum terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi yang melibatkan Harun Masiku. Penahanan Hasto berdampak signifikan terhadap persiapan kongres, mengingat Sekjen memiliki peran sentral dalam mengorganisir dan menjalankan agenda penting partai tersebut.

"Kongres tahun ini 2025, lokasinya belum dan tanggalnya belum tapi tahunnya sudah," ujar Aria Bima di Balai Kota Solo.

Aria Bima juga membantah spekulasi yang beredar mengenai adanya pembenahan internal di tubuh PDIP. Ia menegaskan bahwa penundaan kongres semata-mata disebabkan oleh ketidakhadiran Hasto Kristiyanto sebagai pihak yang bertanggung jawab atas persiapan acara.

"Nggak ada (pembenahan internal), kongres mundur itu karena yang menyiapkan Pak Hasto ditahan," tegasnya.

Meskipun demikian, Aria Bima mengindikasikan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah mengambil langkah-langkah untuk menunjuk pengganti sementara yang akan melanjutkan persiapan kongres. Namun, ia enggan mengungkapkan identitas individu yang ditunjuk tersebut.

"Lha karena yang menyiapkan ditahan, Bu Mega baru nunjuk siapa yang menjadi pelaksananya. Kan kongres kerjannya sekjen untuk persiapannya, yang menyiapkan masih menyelesaikan persoalan hukum jadi kalau misalnya saya ditunjuk saya harus menyiapkan," bebernya.

Situasi ini menimbulkan ketidakpastian mengenai jadwal pelaksanaan Kongres PDIP selanjutnya. Partai berlambang banteng ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait proses hukum yang dihadapi Hasto Kristiyanto sebelum menentukan langkah-langkah berikutnya.

Aria Bima menambahkan, penundaan ini semata-mata karena Sekjen yang bertugas menyiapkan kongres tengah menjalani proses persidangan.

"Maka jadi mundur tidak ada sesuatu yang selalu dipersoalkan. Hanya yang menyiapkan kebetulan saat ini masih menjalani persidangan, ngono wae," sambungnya.