Distribusi Chromebook untuk Sekolah Capai 97 Persen pada Tahun 2023, Penggunaan untuk Pembelajaran Jadi Sorotan
Pada tahun 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil mendistribusikan 97 persen laptop Chromebook kepada 77 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Informasi ini disampaikan oleh mantan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Nadiem mengungkapkan bahwa sebagian besar laptop telah diterima dan diregistrasi oleh pihak sekolah.
Survei berkala dilakukan untuk memantau pemanfaatan Chromebook di sekolah-sekolah penerima. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 82 persen sekolah menggunakan laptop tersebut untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini menjadi indikasi positif bahwa Chromebook tidak hanya dimanfaatkan untuk asesmen nasional dan administrasi sekolah, tetapi juga sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Pengadaan laptop Chromebook ini merupakan bagian dari upaya mendukung pembelajaran selama pandemi Covid-19. Mengingat skala pengadaan yang besar, sumber pendanaan tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi juga melibatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari daerah. Hal ini menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Hotman Paris Hutapea, pengacara Nadiem, menambahkan bahwa audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menunjukkan bahwa 90 persen laptop yang didistribusikan telah digunakan dengan baik. Proses pengadaan ini juga melibatkan pendampingan dari Jaksa Pengacara Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung.
Di sisi lain, Kejaksaan Agung sedang mendalami dugaan adanya pemufakatan jahat terkait pengadaan Chromebook pada tahun 2020. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa penyidik sedang menyelidiki apakah ada upaya mengarahkan tim teknis untuk membuat kajian teknis yang mengutamakan penggunaan laptop berbasis Chrome OS. Padahal, hasil uji coba Pustekom Kemendikbudristek pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penggunaan Chromebook kurang efektif.
Berikut adalah beberapa poin yang menjadi perhatian dalam pengadaan dan penggunaan Chromebook:
- Distribusi: 97 persen laptop telah didistribusikan ke 77 ribu sekolah pada tahun 2023.
- Penggunaan: 82 persen sekolah menggunakan Chromebook untuk proses pembelajaran.
- Pendanaan: Pengadaan didanai dari APBN dan DAK fisik.
- Audit: BPKP menyatakan 90 persen laptop digunakan dengan baik.
- Investigasi: Kejaksaan Agung mendalami dugaan pemufakatan jahat terkait pengadaan.