RSUP Hasan Sadikin Bandung Berhasil Pisahkan Kembar Siam Nadia dan Nadira: Apresiasi dari Menteri Kesehatan

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang kedokteran. Tim dokter berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet bernama Nadia dan Nadira. Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang meninjau langsung kondisi kedua bayi di RSUP Hasan Sadikin, Bandung, pada Selasa (10/6/2025).

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan tim dokter RSUP Hasan Sadikin. Ia menekankan bahwa operasi pemisahan kembar siam merupakan prosedur medis yang sangat kompleks dan tidak banyak rumah sakit di Indonesia yang mampu melakukannya. Menurutnya, hanya beberapa rumah sakit di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang memiliki pengalaman dan fasilitas memadai untuk menangani kasus-kasus serupa dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Keberhasilan RSUP Hasan Sadikin dalam operasi ini, menurut Menkes, semakin mengukuhkan posisi rumah sakit tersebut sebagai salah satu pusat layanan kesehatan unggulan di Indonesia.

Tim dokter yang diketuai oleh dr. Diki Derajat Kusmayadi, Kepala Divisi Bedah Anak RSUP Hasan Sadikin, menjelaskan bahwa Nadia dan Nadira adalah bayi kembar siam asal Kabupaten Tasikmalaya. Keduanya dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin sejak usia dua hari. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan persiapan matang, tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi pemisahan saat Nadia dan Nadira berusia 1,5 tahun pada Mei 2025.

dr. Diki menjelaskan, Nadia dan Nadira merupakan kembar siam dempet fusi yang memiliki beberapa organ dan tulang yang menyambung. Bagian tubuh yang menyatu meliputi bagian bawah tulang ekor, tulang sakrum, dan organ kemaluan. Uniknya, meskipun organ kemaluan menyatu, masing-masing bayi memiliki struktur organ dalam perempuan yang lengkap, seperti rahim dan indung telur.

Salah satu tantangan terbesar dalam operasi ini adalah kenyataan bahwa kedua bayi hanya memiliki satu anus. Akibatnya, salah satu bayi harus dibuatkan anus buatan setelah proses pemisahan. Prosedur ini memerlukan keahlian dan ketelitian yang tinggi untuk memastikan fungsi pencernaan kedua bayi dapat berjalan normal setelah operasi.

Saat ini, kondisi Nadia dan Nadira dilaporkan stabil dan terus membaik. Meskipun telah menjalani operasi besar, kedua bayi dalam kondisi sehat dan terus dipantau perkembangannya oleh tim dokter. Baik Menteri Kesehatan maupun Gubernur Jawa Barat turut berbahagia atas keberhasilan operasi ini. Keduanya bahkan sempat menggendong Nadia dan Nadira, meskipun kedua bayi sempat menangis.

Gubernur Jawa Barat yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim medis RSUP Hasan Sadikin yang telah bekerja keras dan memberikan pelayanan terbaik bagi Nadia dan Nadira. Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh tenaga kesehatan di Jawa Barat untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan harapan bagi pasien-pasien dengan kondisi medis yang kompleks.