Tiga Tersangka Penyerangan Brutal di Hampi Ditangkap; Dampak Besar bagi Pariwisata
Tiga Tersangka Penyerangan Brutal di Hampi Ditangkap; Dampak Besar bagi Pariwisata
Kejadian penyerangan brutal terhadap sekelompok turis di situs warisan dunia UNESCO, Hampi, Karnataka, India, telah mengguncang dunia pariwisata dan memicu penangkapan tiga tersangka. Insiden yang terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025, di sekitar Danau Sanapur, melibatkan pelecehan seksual terhadap dua perempuan, termasuk seorang turis asal Israel, serta kekerasan fisik terhadap tiga turis pria. Kejadian ini bermula dari percobaan perampokan dengan permintaan uang sejumlah 100 rupee India (sekitar Rp 19.000) yang ditolak oleh para korban. Meskipun salah satu turis India sempat memberikan 20 rupee (sekitar Rp 4.000), para pelaku tetap melancarkan serangan brutal mereka.
Menurut laporan kepolisian, dua wanita menjadi korban pemerkosaan. Ketiga turis pria, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat, dipaksa masuk ke Kanal Tungabhadra. Dua dari mereka berhasil menyelamatkan diri, namun tragisnya, seorang turis berusia 22 tahun asal Odisha ditemukan tewas. Penangkapan dua tersangka pertama dilakukan pada Sabtu, 8 Maret 2025, sementara tersangka ketiga berhasil diringkus di Tamil Nadu pada Minggu, 9 Maret 2025. Kecepatan penangkapan ini menjadi bukti keseriusan pihak berwenang dalam menangani kasus ini dan memberikan rasa lega, namun sekaligus menyoroti betapa mengerikannya kejahatan yang terjadi.
Insiden ini telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap industri pariwisata Hampi. Lebih dari 25 penginapan melaporkan pembatalan reservasi dalam akhir pekan pasca kejadian. Banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, memutuskan untuk mempersingkat kunjungan mereka atau membatalkan rencana perjalanan sepenuhnya. Sekretaris Asosiasi Pemandu Wisata Karnataka, Virupakshi V Hampi, mengkonfirmasi penurunan drastis dalam jumlah pemesanan akomodasi. "Bahkan wisatawan domestik pun membatalkan atau menunda kunjungan mereka ke Hampi," katanya, menunjukkan betapa meluasnya dampak negatif dari peristiwa ini.
Sebagai respons atas insiden ini, Menteri Karnataka, Shivaraj Tangadagi, menyatakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan keamanan di Hampi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. "Tiga orang terlibat dalam kejahatan mengerikan ini, yang seharusnya tidak pernah terjadi. Dua telah ditangkap kemarin, dan yang ketiga tertangkap hari ini," tegasnya. Langkah-langkah keamanan diperketat, termasuk anjuran bagi wisatawan asing untuk bepergian dalam kelompok besar dan kembali ke penginapan sebelum pukul 20.30. Kepala Kepolisian Vijayanagara, Shrihari Babu BL, juga mengumumkan peningkatan keamanan dan penerbitan pedoman baru bagi pemilik penginapan untuk melindungi wisatawan.
Kasus ini kembali menyoroti masalah kekerasan seksual di India, yang angka kasusnya memang tinggi. Data Biro Catatan Kejahatan Nasional pada 2022 mencatat 31.516 kasus pemerkosaan, meningkat hampir 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut diyakini masih jauh lebih rendah dari angka sebenarnya, mengingat banyak korban yang enggan melaporkan kejadian karena stigma sosial dan tekanan lingkungan. Kasus di Hampi ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan bagi wisatawan dan perlunya upaya berkelanjutan untuk mengatasi masalah kekerasan seksual di India.
Daftar tindakan yang diambil pemerintah:
- Peningkatan keamanan di Hampi.
- Penerbitan pedoman baru untuk pemilik penginapan.
- Anjuran bagi wisatawan asing untuk bepergian dalam kelompok besar dan kembali ke penginapan sebelum pukul 20.30.
Kejadian ini menjadi alarm bagi otoritas pariwisata untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di semua destinasi wisata di India. Upaya preventif dan penegakan hukum yang tegas menjadi kunci untuk melindungi wisatawan dan mencegah terulangnya tragedi serupa.