Kelahiran Prematur Anak Kembar Ustaz Dennis Lim: Perjuangan dan Kebahagiaan
Perjuangan Yunda Faisyah dan Ustaz Dennis Lim Menyambut Kelahiran Anak Kembar
Kebahagiaan tengah menyelimuti pasangan Ustaz Dennis Lim dan Yunda Faisyah. Setelah melewati berbagai tantangan, mereka akhirnya dikaruniai anak kembar, Ibrahim dan Muhammad. Kisah perjuangan Yunda Faisyah dalam melahirkan kedua buah hatinya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Pada awalnya, Yunda Faisyah tidak menyangka akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Ia sebenarnya datang ke rumah sakit untuk melakukan pematangan paru-paru janin. Namun, kondisi ketuban yang semakin deras memaksa dokter untuk mengambil tindakan persalinan. Perasaan campur aduk meliputi Yunda Faisyah saat itu. Ia merasa belum siap dan sempat menangis karena harus melahirkan prematur.
"Saat itu saya masih belum ridha," ungkap Yunda Faisyah dalam sebuah acara televisi. Namun, dukungan dari Ustaz Dennis Lim memberikan kekuatan baginya. Mereka berdua kemudian melaksanakan salat tahajud dan memohon yang terbaik kepada Allah SWT.
"Usai salat itu, koko menenangkan aku dan bilang, 'Kalau memang ini anak rezeki kita, walaupun lahirnya mungkin nanti prematur ya sudah, kita berdoa saja semoga diberikan kesehatan'," cerita Yunda Faisyah. Kata-kata Ustaz Dennis Lim mampu menenangkan hatinya dan membuatnya menerima takdir dengan lapang dada.
Setelah dilahirkan, Ibrahim dan Muhammad harus menjalani perawatan intensif di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) selama 30 hari. Kondisi ini menjadi ujian berat bagi Yunda Faisyah dan Ustaz Dennis Lim. Mereka harus berpisah sementara dengan kedua buah hati mereka.
"Jadi, saya tuh maunya menemani anak ini tapi ternyata waktu saya di rumah sakit sudah habis. Jadi pas kami pulang ke rumah, anaknya belum ada bersama kami, sedih banget rasanya," ujar Yunda Faisyah.
Namun, kesedihan itu tidak membuat mereka menyerah. Setiap hari, Yunda Faisyah dan Ustaz Dennis Lim menjenguk kedua anak kembar mereka di NICU. Mereka memberikan dukungan moral dan kasih sayang agar Ibrahim dan Muhammad segera pulih.
Yunda Faisyah juga berinisiatif memberikan lantunan ayat suci Al-Quran (murotal) kepada kedua anaknya. Ia berharap lantunan ayat suci tersebut dapat menenangkan dan memberikan kekuatan bagi Ibrahim dan Muhammad yang sedang berjuang.
"Saya kasih murotal itu ke anak-anak saat mereka lagi berjuang dengan selang-selang yang ada di badannya. Saya bilang sama perawatnya, 'Kalau murotalnya mati, minta tolong ya dicharge lagi' dan alhamdulillah perawatnya sangat mengerti," jelas Yunda Faisyah.
Selain itu, Yunda Faisyah juga menghadapi tantangan dalam memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada kedua anaknya. ASI-nya sempat tidak keluar saat Ibrahim dan Muhammad masih berada di NICU. Hal ini membuatnya merasa gagal sebagai seorang ibu.
"Saya merasa sempat merasa gagal menjadi ibu, ya gimana belum bisa memberikan ASI kepada anak-anak saya tapi, saya harus pulang ke rumah. Alhamdulillah dibantu doa sama koko dan begitu sampai di rumah, ASI saya deras," kata Yunda Faisyah.
Kini, setelah melewati berbagai rintangan, Yunda Faisyah dan Ustaz Dennis Lim dapat menikmati peran sebagai orang tua. Mereka bersyukur karena Ibrahim dan Muhammad tumbuh sehat dan kuat. Kelahiran anak kembar ini menjadi anugerah terindah bagi keluarga mereka. Kedua anak kembar mereka ini lahir pada Jumat, 28 Februari 2025.