Hujan Ekstrem di Bogor Picu Banjir Bandang di Jabodetabek
Hujan Ekstrem di Bogor Picu Banjir Bandang di Jabodetabek
Banjir yang melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal Maret 2025 disebabkan oleh hujan ekstrem di wilayah Puncak, Bogor. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa hujan dengan intensitas lebih dari 110 mm per hari pada Minggu, 2 Maret 2025, menyebabkan luapan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Luapan ini kemudian mengakibatkan banjir bandang yang tak hanya merendam wilayah Bogor, tetapi juga meluas hingga ke wilayah hilir di Jabodetabek. Ketinggian air bervariasi, mencapai 4 meter di beberapa titik di Bekasi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem di Bogor memicu peningkatan debit air di DAS Ciliwung secara signifikan. Kondisi ini diperparah oleh hujan deras dengan intensitas mencapai 165-208 mm per hari di beberapa lokasi di Bekasi, yang menambah volume air yang masuk ke sistem drainase yang sudah terbebani. BMKG mencatat pertumbuhan awan konvektif yang signifikan dan sirkulasi siklonik sebagai faktor penyebab tingginya curah hujan tersebut. Meskipun intensitas banjir kali ini lebih rendah dibandingkan banjir besar tahun 2020 (dengan curah hujan lokal di Jakarta mencapai 377 mm per hari), dampaknya tetap signifikan dan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat.
Dampak Banjir di Jabodetabek:
- Jakarta: 485 keluarga (1.446 orang) terdampak, 224 rumah terendam dengan ketinggian air 50 cm - 1,5 meter di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan.
- Bogor: 381 keluarga (1.399 orang) terdampak, 346 orang mengungsi, dan satu orang hilang terseret banjir.
- Depok: 19 lokasi terendam banjir, meliputi bantaran Kali Cabang Timur, Kali Cabang Barat Mampang, Situ Pengarengan, dan sejumlah perumahan.
- Bekasi Kota: Tujuh kecamatan terendam banjir, meliputi Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.
- Bekasi Kabupaten: Enam kecamatan terendam banjir, meliputi Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, dan Tambun Utara.
- Tangerang Kabupaten: Enam kecamatan terendam banjir, meliputi Pagedangan, Teluk Naga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe, dengan ketinggian air 50 cm - 1 meter. Jumlah korban terdampak diperkirakan mencapai 3.000 orang.
BMKG telah berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk membahas kemungkinan operasi modifikasi cuaca guna mengendalikan potensi hujan dan mempercepat pemulihan dampak bencana. BMKG juga memprediksi potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di Pulau Jawa bagian barat pada periode 4-11 Maret 2025, dan mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini.
Meskipun upaya mitigasi bencana terus dilakukan, peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya pengelolaan DAS yang efektif dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana hidrometeorologi.