Antara Kebahagiaan dan Duka: Kisah Pernikahan Fifi Lety di Slovenia dan Wafatnya Sang Nenek
Pernikahan Fifi Lety Tjahaja Purnama, adik dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Slovenia diwarnai dengan cerita yang mengharukan. Sehari setelah mengikat janji suci, Fifi menerima kabar duka bahwa nenek tercintanya, Euw Yong Siu Joen, meninggal dunia di Bangka Belitung pada usia 100 tahun.
"Secara catatan sipil, pernikahan saya berlangsung tanggal 22 Mei, dan nenek meninggal tanggal 23 Mei dini hari," ungkap Fifi dalam sebuah wawancara, mengenang momen yang sarat emosi tersebut. Menurut penuturannya, almarhumah neneknya selalu mendesaknya untuk segera menikah. Namun, Fifi belum menemukan pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.
Titik terang muncul ketika Fifi kembali bertemu dengan seorang pria berinisial DG, yang ternyata adalah teman lama adiknya. Setelah dilamar pada bulan April, Fifi segera membagikan kabar bahagia ini kepada keluarganya. Ahok, sebagai kakak, menjadi orang yang menyampaikan berita pernikahan Fifi kepada sang nenek yang sedang sakit di Bangka Belitung.
"Saat nenek sakit, Koh Ahok datang bersama Nicholas. Nenek masih tertawa bahagia saat mendengar saya akan menikah. Dia bahkan berkata, 'Bagus, menikah dengan siapa saja tidak apa-apa, menikah dengan bule juga tidak masalah,'" kenang Fifi. Kabar itu seolah menjadi penyemangat terakhir bagi sang nenek, yang bahkan sempat mengacungkan jempol sebagai tanda restu.
Pernikahan Fifi dan DG akhirnya dilangsungkan di Gereja Bled Castle, Slovenia. Beberapa saat setelah upacara pernikahan selesai, Euw Yong Siu Joen menghembuskan napas terakhirnya. "Seolah-olah didoakan sampai menikah, baru dia pergi," ujar Fifi dengan nada haru.
Fifi juga menceritakan sebuah kejadian unik yang terjadi saat prosesi pemakaman sang nenek. Ketika liang lahat hendak ditutup, sepasang burung merpati berwarna hitam dan putih terlihat terbang mengelilingi kuburan. Kejadian ini membuat Fifi terkejut, karena nama suami nya Golon, memiliki arti merpati.
"Anehnya, di kuburan itu ada sepasang merpati. Nama suami saya itu Golon, artinya merpati dalam bahasa mereka, itu sangat aneh," tuturnya. Fifi meyakini bahwa fenomena ini adalah pertanda bahwa ia telah membuat pilihan yang tepat dalam memilih DG sebagai pendamping hidupnya. Kehadiran sepasang merpati itu seolah menjadi simbol restu dari sang nenek untuk pernikahannya.
Perpaduan antara kebahagiaan pernikahan dan kesedihan atas kepergian orang terkasih menjadikan momen ini sangat berkesan bagi Fifi. Meskipun diliputi duka, ia merasa bersyukur karena sang nenek dapat menyaksikan pernikahannya sebelum berpulang.