Konsumsi Daging Merah Berlebihan: Benarkah Picu Lonjakan Kolesterol? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Daging merah, sumber protein hewani yang populer, seringkali menjadi perdebatan terkait dampaknya pada kesehatan, terutama kadar kolesterol. Meskipun kaya akan nutrisi penting, konsumsi berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kolesterol tinggi. Lantas, benarkah demikian? Berikut ulasan mendalam mengenai kaitan antara konsumsi daging merah dan kadar kolesterol dalam darah.
Daging Merah dan Kandungan Kolesterol
Daging merah, yang meliputi daging sapi, kambing, domba, dan babi, secara alami mengandung kolesterol. Jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis daging dan bagian yang dikonsumsi. Selain kolesterol, daging merah juga mengandung lemak jenuh, yang dikenal dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL), atau yang lebih dikenal sebagai kolesterol jahat. Peningkatan LDL dapat memicu penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Ahli gizi, Olivia Gresya, menjelaskan bahwa kandungan kolesterol alami dalam daging merah bukanlah satu-satunya faktor yang memicu peningkatan kolesterol darah. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, yang banyak ditemukan pada bagian daging berlemak seperti brisket, iga, dan gajih, juga berperan penting. Kombinasi antara kolesterol dan lemak jenuh dapat memperburuk profil lipid seseorang, yang meliputi kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Pengolahan Daging Mempengaruhi Kadar Kolesterol
Cara pengolahan daging merah juga dapat memengaruhi dampaknya pada kadar kolesterol. Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK, mencontohkan bahwa memasak daging merah dengan santan kental dan memanaskannya berulang kali dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh, sehingga memperburuk profil kolesterol.
Tips Mengatasi Kolesterol Tinggi Setelah Konsumsi Daging Merah
Jika Anda terlanjur mengonsumsi daging merah dalam jumlah banyak, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu menyeimbangkan kadar kolesterol. Konsumsi sayur dan buah yang kaya serat dapat membantu menghambat penyerapan lemak dari makanan, sehingga mencegah lonjakan kolesterol yang berlebihan. Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, seledri, dan selada, serta sayuran tinggi previtamin A seperti wortel dan tomat, sangat direkomendasikan. Buah-buahan tinggi antioksidan seperti apel, kiwi, stroberi, dan anggur juga dapat memberikan manfaat tambahan.
Selain itu, olahraga rutin juga merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit degeneratif. Latihan fisik teratur minimal 150 menit per minggu dapat membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat).
Kesimpulan
Konsumsi daging merah berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi karena kandungan kolesterol alami dan lemak jenuhnya. Namun, dampak ini dapat diminimalkan dengan memilih bagian daging yang lebih rendah lemak, mengolahnya dengan cara yang sehat, dan mengimbanginya dengan konsumsi sayur dan buah yang cukup, serta olahraga teratur. Bagi individu dengan riwayat hiperlipidemia atau penyakit jantung, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.